Sejarah Panglima TNI di Indonesia, Ternyata Paling Banyak dari Angkatan Darat

Sepanjang sejarah Panglima TNI di Indonesia paling banyak berasal dari institusi Angkatan Darat.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi calon tunggal Panglima TNI. Menjadi Calon tunggal dipastikan Andika akan menjadi Panglima TNI hingga masa pensiunnya berakhir, sekitar 13 bulan mendatang.

Sejak tahun 1945, sudah ada 21 orang perwira tinggi yang menjabat menjadi Panglima TNI. Dari ke-21 orang itu, 16 orang berasal dari Angkatan Darat. Sisanya tiga orang dari Angkatan Udara (AU) dan dua orang dari Angkatan Laut (AU).

Dari AL ada Laksamana TNI Widodo Adi Sutjipto pada 1999-2002, dan Laksamana TNI Agus Suhartono pada 2010-2013.

Sementara dari AU ada Laksamana Udara Soerjadi Soerjadarma yang menjadi Panglima TNI pada tahun 1959-1961, Marsekal TNI Djoko Suyanto pada tahun 2006-2007, dan terakhir Marsekal Hadi Tjahjanto yang menjadi Panglima TNI sejak 2017-2021.

Justru nama-nama besar lebih mentereng adalah mantan Panglima TNI dari Angkatan Darat. Misalnya Jenderal Soedirman pada tahun 1945-1950, Jenderal TNI Abdul Haris Nasution pada 1962-1966, Jenderal TNI Soeharto dari 1968-1973.

Jenderal Andika Perkasa Calon Panglima TNI (Pikiran Rakyat)

Menjadi Panglima TNI adalah profesi yang memiliki tanggung jawab yang besar karena menjadi pucuk pimpinan di tiga institusi TNI yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Tugas Panglima TNI pun diatur sesuai Perpres 66/2019.

Beberapa tugas Panglima TNI  antara lain memimpin TNI,  melaksanakan kebijakan pertahanan negara, menyelenggarakan strategi militer dan melaksanakan operasi militer, mengembankan doktrin TNI, dan menyelenggarakan penggunaan kekuatan TNI bagi kepentinan operasi militer.

Soeharto Pernah Menjabat Sebagai Panglima TNI