Penemuan Mumi Berbaju Flamboyan Ungkap Petujuk Lain Mengenai Zaman Perunggu

mumi-mumi di cekungan tarim ini ditemukan menggunakan baju flamboyan

Ada ratusan mumi manusia yang terawetkan secara alami di sebuah wilayah bernama Cekungan Tarim di China. Fenomena ini telah lama membingungkan para arkeolog, terlebih lagi mumi-mumi tersebut ditemukan sedang memakai baju flamboyan yang mewah. 

Padahal mumi yang berasal dari tahun 2000 SM hingga sekitar 200M ini ditemukan di antara bekilo-kilo bukit pasir dan jauh dari laut manapun. Anehnya lagi, mumi terawetkan dengan sangat baik seperti baru saja meninggal, bahkan rambut para mumi juga masih utuh. 

Para mumi itu mengenakan pakaian mewah dan dikuburkan di peti mati unik yang berbentuk perahu. Hingga saat ini masih belum diketahui pemilik mumi tersebut.

Tim peneliti yang melakukan analisis menemukan bahwa mumi tersebut merupakan keturunan dari Ancient North Eurasias (ANE), populasi manusai pemburu-pengumpul yang tersebar luas selama Pleistosen dan sebagian besar telah menghilang pada akhir zaman es terakhir. 

(Salah satu mumi yang ditemukan di Cekungan Tarim, China. Temuan mumi berbaju flamboyan dan mewah mengungkapkan petunjuk kehidupan Zaman Perunggu.(Wenying Li,Xinjiang Institute of Cultural Relics and Archaeology via GIZMODO))

Mumi-mumi tersebut diketahui keturunan langsung dari Eurasia Utara Kuno dan tidak bercampur dengan populasi lain yang ada di sekitarnya. 

“Ahli arkeogenetik telah lama mencari populasi Holosen ANE untuk lebih memahami sejarah genetik Eurasia Dalam. dan kami telah menemukan satu di tempat yang paling tak terduga,” ujar Choongwong Jeong, penulis studi dan ahli genetika di Universitas Nasional Seoul. 

(wikipedia)