Performa Tim Tak Kunjung Membaik, Rossi Layangkan Kekecewaan

Tim Moto GP Yamaha mengalami masa terburuknya dalam sejarah balapan kelas premium ini sejak musim 1997-1998. Rossi bahkan sampai harus melayangkan kekecewaan.

Kalah 23 kali sejak menjuarai MotoGP Belanda 2017 di sirkuit Assen, adalah rekor buruk yang harus diulang Yamaha dari masa balapan 1997-1998. Jika tak ingin membuat rekor buruk baru, tim asal Jepang ini harus membuat terobosan.

Seri balapan terahir di Aragon Spanyol seharusnya menjadi peringatan bagi pihak manajemen. Begitu ungkap salah satu pembalap utamanya, Valentino Rossi. "Saya berharap bahwa penting bagi Yamaha untuk bereaksi. Jadi mungkin beberapa orang top melihat angka tersebut (23 kali kalah), dan bertanya, 'mengapa?'," ungkapnya.

Pada balapan terakhir, Rossi menghabiskan 23 lap Aragon hanya lebih cepat 1 detik dari catatan waktunya tahun lalu. Ia memulai balapan di grid 17 dan finis di posisi ke 8. Jauh di belakang catatan tahun lalu meski lebih lambat 1 detik Rossi bisa finis di posisi 5.

Catatan ini semakin diperburuk dengan fakta saat itu Rossi sedang cedera. Dan saat ini ia fit 100%. Lebih buruk lagi prestasi 1 detik lebih cepat ini tidak ada apa-apanya jika dibanding tim MotoGP yang lain. Marc Marquez dari Honda yang memenangi lomba mencatatkan waktu 10 detik lebih cepat dari tahun lalu. Andrea Dovizioso dari Ducati melampaui rekor tahun lalu dengan 12 detik dan finis di posisi 2. Bahkan Andrea Ianone dengan motor Suzuki memperbaiki catatan hingga 30 detik dan finis ketiga.

Tim Moto GP Yamaha (bmspeed7.com)

"Masalahnya adalah bahwa tahun lalu saya selesai di posisi lima dan tahun ini saya selesai kedelapan, tetapi Marquez dan Dovizioso sepuluh detik lebih cepat. Mereka membuat langkah besar" ujar Rossi seperti yang dilansir dari Sportku.com.

"Ini situasi yang sangat sulit, karena sudah satu tahun kami berada dalam situasi teknis ini. Dan juga lawan kami terutama Honda dan Ducati, tetapi hari ini juga Suzuki melakukan langkah besar. Saya sedikit lebih cepat dari tahun lalu di balapan, karena tahun lalu saya cedera dan tahun ini saya dalam kondisi yang baik," ungkap Rossi melanjutkan.

Wajar jika Rossi menyalahkan timnya karena tidak membuat pembaruan yang signifikan. Bagi Rossi yang paling krusial diperbaiki adalah masalah mesin motor Yamaha YZR-M1 yang memberi beban berat pada ban belakang.

Valentino Rossi (index.hu)

"Jadi, kita lambat dan kita menekan ban. Ini masalahnya, tapi itu hanya masalah bagi Yamaha, karena bannya sama untuk semua pebalap. Sepertinya tim pabrik lain bekerja lebih baik dengan cara ini," sambung Rossi.

Rossi mau tak mau melayangkan kekecewaan kepada timnya untuk memperbaiki masalah ini. Setelah ia mencoba mesin baru Yamaha untuk musim 2019, ia merasa tak banyak perubahan dari para teknisi Yamaha. 

"Saya mencoba dalam sesi uji coba edisi pertama untuk mesin 2019, tapi saya pikir dan saya berharap itu bukan mesin terakhir. Ini hanya modifikasi kecil, karena sangat mirip. Saya berharap mereka terus bekerja, karena bagi saya mesin adalah masalah bagi kami, mereka harus membuatnya lebih baik," tutup Rossi.

Motor Yamaha YZR-M1 ()