Akibat tingkat kelahiran di Korea Selatan yang terus menurun selama bertahun-tahun, muncul kekhawatiran terus-menerus soal masa depan Kpop.
Apalagi, pada tahun 2020 Korea Selatan memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia untuk tahun kedua berturut-turut. Negara ini sekarang telah memasuki krisis karena telah terjadi penurunan tingkat kelahiran yang parah.
Menurut Laporan Status Populasi Dunia 2021 yang dirilis oleh Dana Populasi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 14 April, tingkat kesuburan total Korea berada di urutan terakhir dari 198 negara yang diukur. Tingkat kesuburan Korea Selatan pada tahun 2021 mencapai 1,1 anak, kurang dari setengah dari rata-rata dunia 2,4 anak.
Dengan penurunan tingkat kelahiran, industri K-pop mungkin juga menghadapi krisis - kurangnya peserta pelatihan baru yang berbakat.
YouTuber In Ji Woong, yang juga merupakan pelatih idola K-pop, menjelaskan bahwa perusahaan hiburan kesulitan menemukan bakat baru untuk direkrut di Korea Selatan untuk menjadi idola K-pop.
Idol Kpop (merdeka.com)
Dia menjelaskan bahwa bahkan tiga agensi hiburan besar mengalami kesulitan menemukan bakat baru. Ia menjelaskan, "Jika Anda melihat trainee yang baik, perusahaan mulai mencari mereka sekitar usia 12 dan 13 tahun. Saat ini, anak-anak berusia 12 atau 13 tahun lahir pada tahun 2010. Tapi tidak ada anak dari tahun itu. "
Lebih lanjut ia menjelaskan, “Saat ini orang-orang yang memimpin industri K-pop adalah mereka yang lahir di tahun 90-an. Tapi setelah tahun 2005, hanya ada sedikit anak sehingga sangat sulit untuk menemukan anak-anak yang memiliki bakat. agensi besar untuk menemukan anak-anak, jadi bagaimana dengan agensi menengah hingga kecil? Ini bahkan lebih sulit bagi mereka."
Bakat baru di industri Kpop mulai sulit ditemukan (koreaboo.com)
Bahkan, menurut jumlah kelahiran, jumlahnya menurun pesat setelah tahun 90-an.
Pada tahun 1989, ada total kelahiran 639.431 bayi (rata-rata 1,56). Ada sedikit peningkatan jumlahnya dari tahun 1991 hingga 1995, tetapi jumlah tersebut dengan cepat menyusut setelah itu. Kemudian pada tahun 2005, jumlahnya mulai menurun lagi hingga mencapai angka terendah pada tahun 2020 dengan total hanya 272.337 bayi (rata-rata 0,837).
Ada ahli yang percaya bahwa pasar K-pop mungkin akan jatuh karena mayoritas konsumen K-pop, yang berusia remaja dan 20-an, akan menurun. Namun, akan ada peningkatan konsumen K-pop di luar negeri; oleh karena itu, para ahli percaya bahwa di masa depan, sekitar 80% dari grup K-pop tipikal akan terdiri dari anggota luar negeri karena penurunan tingkat kelahiran di Korea Selatan.
4 Agensi besar kpop (sukabumiupdate.com)