Dari sekian kuliner Indonesia, Sop buntut adalah salah satu makanan yang mahsyur, eits jika kamu menghira 'mahsyur' ini sekedar hiperbola, kamu salah besar loo. Sop buntut adalah menu yang tersedia dari versi Pedagang kaki lima, hingga restoran hotel bintang lima.
Atas jangkauan nya yang luas ini, sop buntut jadi dikenal oleh masyarakat. Tapi meski terkenal banget, sop buntut ini aslinya bukan dari Indonesia lho, Sop buntut ini adalah makanan khas Eropa yang diadaptasi oleh orang Indonesia.
Dari akulturasi ini lah lahir sop buntut yang biasa kita makan, yang menjadi pembeda adalah penambahan rempah-rempah yang membuat rasa sop buntut ini semakin kompleks dan lezat!
Yuk kita kenalan sama makanan top ini, biar kalian lebih paham lagi bahwa sop buntut ini selain lezat juga mengandung bayak manfaat dan nilai sejarah. langsung aja deh kita kupas habis.
1. Manfaat Sop buntut
Selain rasanya yang nendang dan bikin ketagihan, sop buntut ini memiliki segudang manfaat lho karena mengandung kalori, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor, dan zat besi. Banyaknya kandungan gizi yang dimiliki buntut sapi ini membuat bagian ini menjadi salah satu bagian sapi yang paling dicari.
Sementara itu kuahnya melibatkan banyak sayuran sehingga makanan ini diperkaya dengan vitamin A dari wortel, Vitamin B komples dan C dari kentang, dan tambahan Vitamin C dari tomat.
Maka dari itu, sop ini nilai gizinya sangat tinggi lhoo, tapi balik lagi yaa, sesuatu yang bermanfaat akan hilang manfaatnya jika dikonsumsi berlebihan.
2. Asal usul versi negara lain
https://assets.epicurious.com/photos/
Nama lain masakan ini keren lhoo, Oxtail soup!. Pada abad ke-17, oxtail soup dipercaya ditemukan oleh rombongan Huguenot Perancis dan imigran Belgia. Mereka meracik oxtail soup menggunakan buntut dari binatang.
Selain itu, di asia masih terdapat versi Tiongkok dan Korea. Cuman bedanya, jika pada sop buntut tiongkok buntut sapi nya digunakan sebagai komponen terpisah dari kuah, sop buntut versi korea buntut sapi dijadikan sebagai salah satu bahan campuran dalam kuahnya. Selain buntut, digunakan pula bawang putih, garam, merica, dan bawang hijau dalam kuahnya.
3. Sejarah di Indonesia
https://futuredish.com/wp-content/
Boomingnya sop buntut di Indonesia dimulai pada tahun 1970, dan tren ini menarik perhatian dari hotel borobudur untuk menghadirkan sop buntut sebagai salah satu menu di restoran mereka.
Namun, setelah beberapa saat diluncurkan di restoran milik Hotel Borobudur, ternyata tamu hotel lebih menyukai sop yang disajikan oleh pedagang kaki lima. Berkaca dari hal ini, pihak hotel kemudian berguru kepada pedagang kaki lima untuk membuat sop buntut yang lebih diterima masyarakat.
Tak lama setelah itu, akhirnya muncullah sajian sop buntut legendaris milik restoran Bogor Cafe yang melegenda hingga saat ini.
http://stefkurniadi.weebly.com/uploads/