Restoran Rindu Alam Puncak merupakan restoran yang cukup legendaris. Berada di kawasan Puncak, Jawa Barat, restoran ini kerap didatangi pengunjung saat hari libur. Ternyata restoran itu adalah milik petinggi TNI, Letnan Jenderal Ibrahim Adjie.
Dilansir dari Merdeka, Letjend Ibrahim pernah menjabat Divisi Siliwangi, Jawa Barat-Banten yang sangat berpengaruh di era tahun 1960-an. Bahkan Ibraim sering datang ke Jakarta untuk memenuhi panggilan dari Soekarno, yang kala itu jabat Presiden.
Saat perjalanan menuju dan dari Jakarta, ia selalu melewati daerah Puncak. Bahkan Ibrahim juga sering beristirahat di kawasan Puncak Pas untuk melihat pemandangan Kota Bogor dari atas.
Akhirnya ia pun tercetus untuk membuat restoran dan memilih nama Rindu Alam. Rindu Alam kokoh berdiri di tahun 1980-an. Meskipun sudah menjabat sebagai petinggi dan orang dekat Soekarno, Ibrahim tak pernah malu untuk masuk di dapur dan melayani pelanggan.
Anak laki-laki Ibrahim, Kiki Adjie pun mengatakan jika sang kakek tidak merasa malu kala harus membantu melayani pegawainya. Sampai sekarang Kiki masih ingat kata-kata sang ayah kala itu.
“ Nggak apa-apa. Ayeuna mah jenderal oge jadi tukang sangu (tidak masalah sekarang mah jenderalnya sudah jadi tukang nasi-red),” ujar Ibrahim.
Letjend. Ibrahim Adjie (Wikipedia)
Restoran Rindu Alam pun akhirnya resmi berhenti beroperasi. Tepat pada 20 Februari 2020 lalu, restoran ikonik dan legendaris itu akhirnya tutup untuk selama-lamanya. Banyak pelanggan setia tentu sedih mendengar berita itu.
Restoran Rindu Alam Puncak terpaksa tutup karena durasi kontrak lahan di lokasi sudah selesai dan tidak diperpanjang. Kabarnya restoran yang didirikan petinggi TNI itu akan dibuka di lokasi lain.
Restoran Rindu Alam (Merdeka.com)