Perebut laki orang atau pelakor merupakan sosok perempuan yang bikin banyak istri was-was. Sebab aksi pelakor biasanya merusak kebahagiaan rumah tangga bersama suami tercinta.
Pendakwah dan dokter bernama Aisyah Dahlan mengatakan bahwa banyak pria atau suami yang mengalami masa puber kedua. Biasanya puber kedua datang ketika pria menginjak usia 40 tahun.
Usia 40 tahun adalah usia dimana para suami diintai oleh pelakor. Mungkin usia 40 tahun dianggap sebagai usia matang seorang suami, salah satunya dalam hal karier dan mendatangkan banyak uang. Selain faktor kemapanan usia itu juga membuat pria semakin memperhatkan penampilan.
Menurut dr.Aisyah, usia 40 tahun laki-laki alami perubahan karena adanya faktor hormonal yang terjadi dalam hidupnya. “Jadi pria akan lebih banyak seperti perempuan, makanya dia selalu ingin dipeluk istri dan ditemani istrinya. Laki-laki kayak perempuan karena selalu ingin berpenampilan necis,” ujar dr.Aisyah dilansir dari Mantra Sukabumi.
Jika ada istri yang khawatir dengan penampilan sang suami yang berubah, dr.Aisyah meminta agar para istri tak perlu was-was karena ini adalah hal yang wajar. “Ini masalah hormonal jadi dimaklumi, mereka mulai mentereng penampilannya,” tambah dr.Aisyah.
Karena menjadi bidikan para pelakor, dr.Aisyah mengimbau kepada para istri untuk tetap tenang sembari melakukan beberapa cara agar suami tidak tergoda dengan kehadiran sosok pelakor. “ Istri harus mau mendampingi suami lebih sering, mendengarkan nasehatnya,” ujar dr.Aisyah.
Ilustrasi Pria di Usia 40 Tahun (Elshinta)
Jika suami sendirian berada di luar rumah karena tidak ditemani istri, bisa jadi para pelakor akan mengambil kesempatan untuk menaklukan pria incarannya itu. “ Pelakor menggunakan cara perempuan, suaranya manja dan merasa butuh dikasihani,” kata dr.Aisyah.
Karena merasa iba dan berhasil tergoda, akhirnya suami itu akan memilih pelakor dibandingkan istr i. Apalagi dia merasa jika istrinya tak lagi perhatian dengannya. “Si laki-laki akan merasa istrinya nggak membutuhkan dia lgi, merasa mandiri dan senang sosialisasi, akhirnya kenal dengan pelakor,” tegas dr.Aisyah.
Ilustrasi Pelakor (Kompas Regional)