Perusahaan taksi di Jepang bernama Daiwa Motor Transportation bekerja sama dengan perusahaan minuman ringan, Chill Out, berusaha mengurangi tingginya angka stres masyarakat di Jepang. Makanya keduanya pun sepakat untuk membuat taksi tidur khusus warga Jepang. Kedua perusahaan itu berharap masyarakat Jepang bisa menggunakan jasa taksi untuk istirahat setelah lelah bekerja.
Dilansir dari Carscoops, program taksi tidur ini memang cuma beroperasi di jalanan Tokyo tidak di kota-kota lain. Sementara itu taksi tersebut tidak selamanya akan beroperasi karena hanya pada bulan Agustus dan September 2021 saja.
Taksi tersebut jika diperhatikan dari luar memang tidak berbeda dibandingkan taksi lainnya. Mobil yang digunakan taksi berbasis Toyota JPN Taxi yang hanya dijual di Jepang dan Hong Kong. Bentu body memang sepintas mirip dengan taksi yang terkenal di Londok yakni London Black Cab dengan ukuran yang lebih besar.
Tentu yang paling mencolok terlihat pada bagian interior mobil. Di dalam taksi terdapat tirai pada bagian jendela sebagai privasi penumpang. Ada sebuah meja yang di atasnya terdapat minuman penyegaran. Di bagian kursi belakang taksi ada bantal, tempat mengecas handphone, layar untuk entertainment, ambient lighting berwarna hijau, penutup mata, serta tanaman di bagian kaca samping.
Sudah pasti jika menaiki taksi pada malam hari setelah pulang bekerja, maka penumpang akan tertidur saat diantarkan menuju tujuan. Selain karena lelah, suasana di dalam taksi membawa penumpang akan tidur dengan nyaman.
Taksi Khusus Tidur di Jepang (Suara.com)
Lantas untuk bisa menaiki taksi istimewa itu berapa tarif yang harus dikeluarkan penumpang? Daiwa Motor Transportaion ternyata sengata untuk tidak memasang tarif bagi penumpang yang menggunakan jasa taksi. Tentu penumpang yang naik taksi tersebut benar-benar beruntung karena bisa istirahat sangat nyaman sepanjang perjalanan dan tak perlu merogoh kocek mahal.
Padahal taksi di Jepang dikenal dengan tarif yang sangat mahal. Misalnya untuk 1 Km pertama bisa mencapai 450 yen atau Rp 54 ribu padahal itu sangat dekat. Makanya banyak warga Jepang yang lebih senang menggunakan transportasi lain seperti MRT karena dianggap lebih murah. Atau ada yang memilih naik sepeda karena tak harus mengeluarkan uang.
Interior Taksi Khusus Tidur di Jepang (SINDOnews)