4 Langkah Awal untuk Mengatur Keuangan bagi Pasangan Baru, Yang Jomblo Boleh Mulai Dari Sekarang

4 Langkah Awal untuk Mengatur Keuangan bagi Pasangan Baru, Yang Jomblo Boleh Mulai Dari Sekarang

Kapan nikah? Nikah itu enak, lho.

Hey, siapa bilang cuma enak doang? Menikah itu memang menyenangkan, Gengs, tapi juga penuh tantangan dalam skala jenjang baru, termasuk dari segi finansial. Saat masih single, kita biasa mengatur keuangan secara personal. Lain lagi ketika sudah menikah: aset finansial dari dua orang digabungkan.

Buat kamu yang baru saja menikah, siapa yang masih suka merahasiakan keuangan masing-masing?

Ada baiknya, kesalahan ini diperbaiki. Sikap merasa masing-masing ini hanya akan menimbulkan kerancuan tanggung jawab soal pembiayaan iuran. Kalau sudah begini, bisa-bisa terjadi perang tanding.

Faktanya, persoalan keuangan itu sangat sensitif, lho Gengs. Membicarakan hal ini sejak jauh-jauh hari sebelum akad bisa jadi solusi. Biar hidup sebagai pengantin baru lebih syahdu.

Nah, buat kamu yang sudah punya pacar atau jomblo yang sudah merencanakan pernikahan, walaupun calonnya belum ada, ada beberapa cara mengatur keuangan yang bisa kamu diskusikan dengan calon pendamping hidupmu.


1. Sebaiknya Jujur Mengenai Kondisi Keuangan

Keterbukaan terkait kondisi keuangan merupakan hal mendasar. Katakan sejujurnya bila kamu mempunyai tagihan. Jangan pula menyembunyikan bila kamu mempunyai tabungan atau aset lainnya.

2. Adanya Perencanaan Target Keuangan Bersama

Dalam hal ini, target masing-masing pasangan bisa berbeda karena di sesuaikan kebutuhan masing-masing. Jangan lupa untuk merancang target keuangan untuk kebutuhan anak jika memang merencanakan untuk segera mempunyai momongan.

Ilustrasi Mengelola Keuangan Pasangan Baru (Ibupedia)

3. Menentukan Aset yang Digabung dan Dipisah

Bila kamu dan pasangan menyetujui adanya aset yang dipisah, maka kalian bisa menentukan mana yang akan dipisah dan digabung. Bisa saja, kamu bisa tetap menggunakan atau melaui satu rekening untuk semua pengeluaran agar tetap terkontrol. Namun, untuk investasi, kamu dan pasangan melakukannya secara terpisah.

4. Merancang Pengeluaran Bulanan Bersama

Pengeluaran bulanan ini sebaiknya dilakukan bersama, ya Gengs. Kenapa? Supaya masing-masing tahu besarnya pengeluaran demi stabilnya perekonomian rumah tangga, juga agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam implementasinya.

Nah, ada yang pernah mendengar metode 50-30-20 dalam mengelola keuangan? Rupanya, metode ini efektif diterapkan, lho.

Jadi begini, kita bisa mengalokasikan 50 persen pendapatan untuk kebutuhan pokok: pangan, cicilan rumah, tagihan listrik dan air, pulsa atau internet, serta beragam cicilan lainnya. 30 persennya untuk menabung dan investasi. Lalu, 20 persen sisanya untuk dana hiburan.

Gimana? Tantangan yang seru, kan?

Ilustrasi Mengelola Keuangan Pasangan Baru (Akseleran)

Ilustrasi Mengelola Keuangan Pasangan Baru (Futuready)