Tak Gila Jabatan dan Harta, 4 Pejabat Zaman Dulu Ini Rela Tinggal di Rumah Sangat Sederhana, Beda Banget Sama Pejabat Masa Kini!

Tak Gila Jabatan dan Harta, 4 Pejabat Zaman Dulu Ini Rela Tinggal di Rumah Sangat Sederhana, Beda Banget Sama Pejabat Masa Kini!

Bukan rahasia lagi kalau jabatan bisa membuat orang jadi gila dunia. Selain adanya status sosial yang terpandang, uang yang didapatkan dari jabatan tinggi pun melimpah ruah. Jadi bukan lagi hal yang aneh kalau kadang seorang yang sudah menjadi pejabat sukses akan lupa dengan teman seperjuangan, meski pun ada pula yang sebaliknya.

Namun siapa sangka kalau beberapa pejabat di Indonesia pada zaman dahulu ada yang sama sekali tak silau dengan jabatan serta hartanya. Alih-alih menggunakannya untuk kepentingan pribadi yang ada malah banyak yang memilih tinggal di rumah sederhana, bahkan menumpang. Semua dilakukan semata-mata demi kepentingan rakyat pula. Siapa saja sih pejabat sederhana itu?

- Polisi Hoegeng Meski Berpangkat Jenderal Justru Memilih Menyewa Rumah

Tentu kita semua tidak asing dengan kisah kesederhanaan polisi yang satu ini, dialah Hoegeng Iman Santoso, Kapolri Indonesia yang sangat aktif. Sudah banyak cerita mengenai kejujurannya dan kesederhanaan yang selalu bikin mewek ketika baca. Satu lagi kisah yang tak kalah menarik dari sosok Hoegeng ini yaitu fakta kalau ternyata dia sempat menyewa rumah meskipun punya jabatan tinggi sebagai menteri.

Padahal sudah disedikan rumah dinas mewah untuknya, akan tetapi Hoegeng tetap enggan menempatinya. Hingga akhirnya Gubernur DKI Jakarta waktu itu menghadiahkan sebuah rumah padanya namun ia jual dan uang hasil penjualan tersebut dibagi dengan anak-anaknya. Zaman sekarang, mana ada polisi kaya gitu.

- Agus Salim, Salah Satu Pejuang Kemerdekaan yang Tinggal di Gang

Kemerdekaan Indonesia mungkin tak pernah tercapai kalau tak ada usaha Agus Salim dalam memperjuangkannya. Dikenal sebagai orang yang pintar serta menguasai sembilan bahasa, dulu dirinya sempat menempati posisi tinggi dalam Volksraad (dewan rakyat) sebagai wakil Serikat Islam. Belum lagi kemampuannya dalam berpidato dan berdebat membuat banyak orang salut dengan sosok beliau.

Polisi Hoegeng Iman Santoso (Tempo.co)

Namun satu hal lagi yang menarik dari seorang Agus Salim adalah masalah kesederhanaannya. Alih-alih tinggal di bangunan mewah, yang ada malah dirinya memilih menempati hunian kecil di Gang Lontar I. Hanya ada kursi dan meja di depan rumah, dan di dalam kebanyakan kosong, banyak orang dibuat salut dengan anggota dewan yang satu ini.

- Sang Jaksa Agung dengan Kediaman yang Super Sederhana

Umumnya setelah mendapat jabatan tinggi dan banyak uang, kebanyakan orang langsung lupa daratan. Namun ternyata hal itu tak terjadi pada Baharuddin Lopa, mantan jaksa agung dan menkum HAM Indonesia. Hal itu terbukti dengan keadaan kediaman yang dimilikinya meski menduduki posisi jabatan yang dianggap tinggi.

Pejuang Kemerdekaan Agus Salim (Boombastis)

Alih-alih mewah layaknya orang berdasi lainnya, hampir tak ada barang mewah dan desain interior yang sangat sederhana. Pun seandainya ada barang berharga, itu pun tak lebih dari sebuah mobil Toyota Kijang usang yang selalu terparkir di garasinya. Bisa dibilang selain kejujuran, kesederhanaan jadi salah satu sifat pejabat yang satu ini.

- Mohammad Natsir yang selalu Menumpang-Numpang

Bagaimana jadinya jika seorang pejabat tinggi menumpang dari satu rumah ke rumah lainnya? Mungkin hal itu tak akan dapat dipercaya dan mustahil terjadi di zaman ini. Namun kenyataannya, memang itulah yang terjadi pada Mohammad Natsir. Kita pasti sudah hafal dengan nama beliau, ya ia adalah menteri penerangan sekaligus perdana mentari pertama Indonesia.

Baharudin Lopa, Mantan Jaksa Agung dan Menkum HAM Indonesia (Boombastis)

Siapa sangka kalau orang yang sempat menduduki tempat orang pertama di Indonesia ini (meski sementara) ternyata menumpang pada temannya di Bali selama beberapa tahun. Hingga akhirnya ia harus pergi dan menumpang kembali pada paviliun milik keluarga Agus Salim. Baru pada tahun 40-an, pemerintah memberikan rumah pada beliau dan akhirnya tak hidup dengan menumpang lagi.

Para pejabat itu membuktikan kalau jabatan dan harta tak selamanya menyilaukan mata. Hal ini tentunya bisa jadi pelajaran untuk kita semua, terutama pejabat saat ini. Ya, apa yang diamanahkan dari rakyat seharunya digunakan untuk memenuhi tugas untuk membahagiakan rakyat pula.

Mohammad Natsir, Menteri Penerangan sekaligus Perdana Mentari Pertama Indonesia (Boombastis)