Di zaman yang serba modern ini, merekam aktivitas harian dalam konten untuk media sosial kini seolah telah menjadi hal yang lazim. Dari berbagai macam konten yang ditampilkan, konten prank, atau bercanda, termasuk salah satu yang ramai beredar media sosial.
Akan tetapi, jenis konten tersebut mungkin tidak selalu cocok untuk segala usia dan salah-salah bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Hal ini pula yang dialami oleh seorang perempuan. Akibat membuat video prang, ia justru terancam diceraikan oleh suaminya lantaran membuat trauma anaknya akibat konten prank yang ia buat. Perempuan tersebut menganggap konten yang dibuatnya itu lucu.
Namun si suami tak tahan dengan perilaku istrinya yang sudah melakukan hal tersebut beberapa kali dan mempertimbangkan untuk menggugat cerai.
Suami tersebut kemudian 'curhat' di Reddit dan menjelaskan bahwa istrinya memang sering membuat video TikTok dan Instagram yang biasanya membahas tentang cara bersih-bersih rumah, merapikan ruangan, hingga menyortir barang.
Kemudian dalam beberapa waktu terakhir, istrinya mulai memberanikan diri membuat konten prank dengan menjahili anak-anaknya yang berusia enam dan satu tahun.
"Suatu kali saya mendengar anak saya yang berusia enam tahun berteriak dan menangis karena istri saya membuatnya takut. Ini telah berlangsung selama beberapa minggu. Saya mengatakan kepadanya (istri) berkali-kali untuk menguranginya," kata sang ayah pada dorum Reddit, dikutip dari Mirror, Senin (13/9/2021).
Ketakutan tersebut, membuat anak sulungnya tak mau tidur di kamarnya sendiri karena takut dengan monster dan hantu. Sayangnya, ketakutan anaknya itu tidak terlalu dihiraukan oleh si istri yang beranggapan rasa takut anaknya akan hilang dengan sendirinya.
Ilustrasi Media Sosial Instagram (Tech Nation News)
Ketakutan juga dialami anak bungsunya yang baru berusia satu tahun. Namun lagi-lagi, perempuan yang tak disebutkan namanya itu mengganggap tindakannya hanya sebagai lelucon dan tetap melanjutkan konten prank-nya.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus berhenti membuat anak-anak kami trauma hanya demi hiburan pengikutnya di media sosial. Itu tidak baik lagi. Dia berdebat dengan saya dan saya akhirnya tidur di kamar tamu," ucapnya.
"Ini bukan pertama kalinya kami bertengkar karena obsesinya pada media sosial. Dia banyak berubah setelah mendapatkan beberapa ribu pengikut. Sejujurnya saya mempertimbangkan perceraian jika dia menolak lakukan konseling," lanjut si suami.
Lelaki tersebut mengaku mempertimbangkan cerai demi kesehatan mental anak-anaknya. Meski begitu, ia sendiri masih ragu dengan keputusannya untuk menceraikan sang istri sehingga meminta saran dan dukungan dari para pengguna Reddit.
Kalau kamu jadi suaminya, bakalan gimana nih gengs?
Serangan 'Wabah' Prank di Media Sosial (VOI)