Spektakuler! Pembalap Sepeda Perempuan Fenomenal yang Punya Segudang Prestasi

Rachel Atherton adalah sejarah dalam sepeda gunung downhill. Dengan segudang prestasinya, ia layak disebut Ratu Downhill Dunia. Seperti apa sih kiprahnya di dunia balap sepeda?

Bagi yang tidak mengikuti ajang balap sepeda downhill, mungkin tidak begitu mengenal Rachel Atherton. Pembalap sepeda perempuan cantik ini nyatanya adalah fenomenal dengan segudang prestasi.

Rachel memulai karirnya di ajang balap MTB downhill sejak 2007. Mulai saat itu, Rachel adalah kekuatan yang tak dapat dipandang sebelah mata untuk kategori pembalap downhill wanita.

Cantiknya pembalap sepeda perempuan Rachel Atherton (hawtcelebs.com)

Bahkan sebelum berkarir di ajang balap MTB downhill, yakni pada tahun 2005, ia telah memenangkan sejumlah kategori. Termasuk menyabet penghargaan bergengsi "Times Young Sportswoman of the Year" (atlet wanita muda terbaik tahun ini).

Di tahun 2008, Rachel mulai mendominasi sirkuit downhill perempuan. Pesepeda yang lahir pada 6 Desember 1987 di Wells ini, meraih gelar juara umum Piala Dunia MTB (MTB World Cup) dan mengalungi medali emas di Kejuaraan Dunia (MTB World Championships) tahunan.

Faktor keluarga barang kali adalah bagian yang menjadikannya pembalap sepeda perempuan fenomenal. Pasalnya Rachel adalah adik perempuan dari dua rider terkenal yaitu Gee dan Dan Atherton.

Rachel bersama kedua kakak laki-lakinya (blog.silverlinetools.com)

Di musim balapan tahun 2013 dan 2015, Rachel kembali menjuarai turnamen Downhill World Champion. Pada musim balapan tersebut ia benar-benar mendominasi setiap ajang balap sepeda. Bahkan ia mencatatkan "double winner" dengan memenangi juara umum Piala Dunia. Rachel mengalahkan Emmeline Ragot (Prancis) dan Tracey Hannah (Australia).

Kesuksesan yang sama juga diraih oleh Rachel di musim 2016. Di tahun ini Rachel menyelesaikan musim balapannya dengan sempurna. Sebuah prestasi yang bahkan belum pernah dilakukan oleh pembalap dunia perempuan lain, yakni memenangkan semua putaran Piala Dunia Downhill. Pada saat itu, Rachel berhasil memenangkan Myriam Nicole (Prancis) dan Tracey Hannah (Australia).

Aksi balapan Rachel Atherton (pinkbike.com)

Sayang, di musim 2017 ia mengalami cedera dan gagal memenangkan gelar juara dunia. Namun Rachel mampu bangkit kembali. Gelar Juara Dunia di musim 2018 berhasil diraihnya saat berkompetisi di Lenzerheide, Swiss. Pada lintasan yang ekstrem, Rachel mampu membungkam perlawanan kompatriotnya, Tahnee Seagrave dan juga Myriam Nicole asal Prancis.

Hasil ini tentu menambah prestasinya sebagai pembalap perempuan fenomenal. Bermodalkan prestasi tersebut, Rachel berhak mengenakan Jersey Rainbow - jersey ikonik bagi juara dunia lomba balap sepeda - pada musim 2019 nanti. Tentu merupakan rekor yang tampaknya sulit disaingi pembalap perempuan lain dalam waktu dekat ini. Entah mungkin di masa depan setelah Rachel memutuskan untuk pensiun membalap.