Alangkah bahagianya jika kita bisa mencintai orang yang tepat dan pada waktu yang tepat pula. Sayangnya, hal-hal seperti ini nggak mudah terjadi. Sebab, terkadang kamu mengalami jatuh cinta pada waktu yang tepat, namun pada orang yang salah, begitu juga sebaliknya. Pada akhirnya, kisah cintamu selalu dihiasi oleh kegagalan yang berulang.
Jatuh cinta pada orang yang salah barangkali merupakan hal yang kerap dialami oleh banyak orang, termasuk kamu bisa jadi sebagai salah satu korbannya. Lantas, kenapa, sih, kamu sering mudah jatuh cinta pada orang yang salah? Kok, ya nggak kapok sama yang udah-udah. Yuk, simak ulasan berikut.
Mudah Terbawa Perasaan alias Baper
Perasaan suka dengan seseorang itu nggak selalu harus berujung dengan menjalin hubungan percintaan. Ada kalanya perasaan-perasaan seperti ini nggak perlu mendapatkan tindak lanjut. Masalahnya, kamu justru kerap terjebak dengan perasaan itu sendiri.
Dibawa hanyut oleh perlakuan manis dari seseorang memang berbahaya. Terutama ketika kamu tahu pada akhirnya hal itu nggak memiliki nilai apapun. Kamu menganggap perlakuan itu sebagai tanda ketertarikan, padahal si dia menganggap hal itu biasa-biasa saja.
Nggak Punya Prioritas
Hubungan percintaan memang sebaiknya memerlukan sebuah motivasi yang jelas. Sayangnya, kamu justru lebih senang menjalani hubungan percintaan yang kerap didasari oleh perasaan suka sesaat. Nggak ada tujuan berarti dari kisah cinta yang kamu jalani.
Kamu lebih senang menjadikan itu sebagai salah satu bagian dari kehidupan remaja kamu. Nggak aneh jika kehidupan percintaanmu kerap diwarnai oleh kegagalan, meski kamu tampaknya nggak pernah kapok untuk kembali mengulanginya.
Nggak Mau Sendirian
Nggak ada yang salah dengan menjomblo. Kegagalan dalam menjalin hubungan percintaan nggak selalu harus disikapi dengan sesegera mungkin kembali menemukan tambatan hati. Sayangnya, nggak sedikit orang yang cenderung mendefinisikan bahwa move on berarti kembali jatuh cinta atau bahkan menjalin cinta dengan seseorang.
Padahal, kamu nggak harus membuktikan bahwa diri kamu mampu lepas dari bayang-bayang mantan. Nggak usah malu dengan olok-olok dari teman. Nggak perlu iri juga dengan kehidupan percintaan teman kamu yang kamu anggap sempurna.
Ilustrasi Jatuh Cinta (KlikDokter)
Takut dengan Komitmen
Usia yang bertambah nggak selalu menjadi jaminan untuk berpikir lebih dewasa. Pun dengan memberanikan diri untuk memiliki komitmen, nggak setiap orang mampu melakukannya. Ya, takut dengan komitmen menjadi salah satu alasan mengapa kamu pada akhirnya jatuh cinta dengan orang yang keliru.
Setiap hubungan percintaan selalu butuh kejelasan, cepat atau lambat. Entah kamu yang bertanya, atau justru pasangan yang menanyakannya ke kamu. Jika kamu sendiri cenderung takut untuk berkomitmen, jangan harap pasangan mampu sabar untuk menunggu sampai kamu siap.
Mencintai Seseorang karena Fisik
Paras yang rupawan memang kerap menjadi alasan mengapa sebagian orang, termasuk kamu, berhasil dibuat jatuh cinta. Bahkan, paras yang rupawan, termasuk ini kerap menjadi kriteria utama sebagai pasangan yang diidam-idamkan.
Mencintai seseorang karena paras yang menarik justru kerap membuat kamu jatuh pada cinta yang sesaat. Sebab, keberlanjutan hubungan cinta nggak ditentukan oleh seberapa cantik atau tampan pasangan kamu, melainkan keberterimaan kalian terkait karakter satu dengan lainnya.
Ilustrasi Jatuh Cinta (KlikDokter)