Mitos atau Fakta, Ada Dusun di Dieng yang Lenyap dalam Semalam Karena Penduduknya yang Berkelakuan Buruk?

Mitos atau Fakta, Ada Dusun di Dieng yang Lenyap dalam Semalam Karena Penduduknya yang Berkelakuan Buruk?

Dataran tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api yang memiliki banyak kawah.

Di kawah-kawah itulah kerap terjadi erupsi yang seringkali diikutin dengan gempa. Seperti kebanyakan erupsi, erupsi di Dieng juga merenggut banyak nyawa.

Peristiwa yang paling ngeri terjadi pada 20 Februari 1979. Kwah Sinila yang adalah salah satu dari kaldera di Dieng meletus melepaskan gas CO2 dan menewaskan 149 orang.

# Peristiwa di Dieng yang Mirip dengan Peristiwa Pompeii

Tak hanya menyimpan 'bom waktu' yang sewaktu-waktu bisa meledak. Dataran tinggi Dieng juga menyimpan cerita horor yang bikin merinding.

Sebuah insiden yang pernah terjadi di Dieng disebut-sebut mirip dengan peristiwa Pompeii yang terjadi pada 24 Agustus 79 Masehi. Gunung Vesuvius kala itu meletus dahsyat menyemburkan hingga ketinggian 30 kilometer dan akhirnya mengguyur dan mengubur sejumlah kota termasuk Pompeii.

Dua kota tersebut terkubur abu tebal dan terlupakan selama hampir 1.500 tahun. Keberadaannya baru terkuak pada 1738, dan baru pada 1863 arkeolog Italia, Guiseppe Fiorelli melakukan ekskavasi.

Lewat ekskavasi, terkuak puing-puing Pompeii. Fiorelli kemudian menyadari bahwa abu lunak di situs Pompeii adalah jejak kematian para penghuninya -- yang tragisnya terawetkan oleh abu. Jumlahnya ada sekitar 1.150 kerangka manusia.

# Dusun Legetan Hilang Lantaran Tindak Tanduk Penduduknya

Kawah Sileri ketika meletus (liputan6.com)

Peristiwa yang mirip pernah terjadi di Dieng. Dusun Legetang, yang hanya berjarak 3 kilometer dari Kawah Sileri, tertimbun longsoran Gunung Pengamun-amun pada tahun 1955. Sebanyak 332 warga dan 19 penduduk dusun tetangga tewas.

Di tahun 1955, segala peralatan masih terbatas, jadi sangat sulit untuk mengevakuasi penduduk yang terkubur. Pemerintah lokal pun saat itu membiarkan desa itu terkubur.

# Prasasti sebagai Penanda Pernah Terjadi Bencana Besar

Bencana besar yang menghilangkan Dusun Legetang tersebut kemudian ditandai dengan sebuah prasasti.

Pemerintah membuat tugu beton dan memasang prasasti yang terbuat dari besi, bertuliskan,

"TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN PADA TG. 16/17-4-1955."

Mirip dengan kejadian yang menghancurkan Pompeii. Desas desusnya, Dusun Legetang mengalami bencana serupa karena tindak-tanduk orangnya.

Banyak warga lokal mengatakan bahwa tertimbunnya Legetang karena penduduknnya yang tak tahu diri. Diberi kesuburan tanah, tapi berperilaku tak elok.

# Fakta tentang Legetang

Dieng, terutama di kaki gunung Pengamun-amun, memiliki sisi-sisi terjal. Namun, kebiasaan masyarakat Dieng kerap memperburuk potensi longsor karena memanfaatkan lereng terjal untuk pertanian.

Salah satu warga Wonosobo bernama Bimo menjelaskan, "Berdasarkan sejarah empiris Dieng rawan bencana. Yang paling sering terjadi di daerah Desa Setieng, Dieng Wetan Wonosobo, dan Desa Sijeruk, Dieng Kulon, Banjar Negara."

Daerah di Dieng yang berbahaya (ekliptika.wordpress.com)

"Kisah Gunung Pengamun-amun pada tahun 1950-an itu di sekitar Desa Sijeruk di mana lokasinya diapit tebing-tebing dua gunung yang curam dan sekaligus jadi lahan pertanian," tambah Bimo.

Jadi, dari segi sains wajar jika desa semacam Dusun Legetang tertimbun. Longsor di kawasan itu sudah merupakan hal lazim. Peristiwa musnahnya Dusun Legetang telah tercatat oleh USGS pada 9 Juni 1971 dalam laporannya yang berjudul Evaluation of Initial Investigation Dieng Geothermal Area, Central Java.

Ternyata gitu gess. Bukan soal mitos yang bilang bencana tersebut terjadi karena tindak tanduk penduduk Dusun Legetang.

Gunung Pangamun-ngamun (liputan6.com)