Logam Tanah Jarang, Harta Karun Ini Akan Membuat Kamu Bangga Hidup Di Indonesia

Logam Tanah Jarang, Harta Karun Ini Akan Membuat Kamu Bangga Hidup Di Indonesia

Indonesia dianugerahi sumber daya alam yang melimpah, termasuk di sektor pertambangan yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan. Tidak hanya sejumlah komoditas tambang andalan seperti nikel, emas, tembaga, batu bara, maupun timah, namun ternyata Indonesia juga memiliki sumber daya tambang yang belum dikembangkan.

Sumber daya yang menjadi harta karun incaran banyak negara ini bernama Logam Tanah Jarang atau Rare Earth Element. Logam tanah jarang adalah  kumpulan dari 17 unsur kimia pada tabel periodik, terutama 15 lantanida ditambah skandium dan yttrium. Skandium dan yttrium dianggap sebagai logam langka karena sering ditemukan pada deposit-deposit bijih lantanida dan memiliki karakteristik kimia yang mirip dengan lantanida.

https://wikipedia.com/

Logam tanah jarang memiliki banyak manfaat dan bisa digunakan untuk bahan baku dari berbagai peralatan yang membutuhkan teknologi modern saat ini seperti bahan baku untuk baterai, telepon seluler, komputer, industri elektronika hingga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ Angin (PLTB).

Adapun sumber daya logam tanah jarang dunia terdapat di beberapa tipe endapan. China merupakan penghasil LTJ terbesar di dunia. Pasalnya, China memiliki endapan LTJ dalam bentuk primer berupa produk sampingan dari tambang bijih besi, dan sekunder berupa endapan aluvial dan endapan lateritik.

Sejumlah mineral yang mengandung LTJ seperti monasit, zirkon, dan xenotim, merupakan mineral ikutan dari mineral utama seperti timah, emas, bauksit, dan laterit nikel. Tidak hanya itu, ternyata logam tanah jarang juga berpotensi terdapat pada batu bara.

https://www.geologinesia.com/

Adapun sumber daya logam tanah jarang dunia terdapat di beberapa tipe endapan. China merupakan penghasil LTJ terbesar di dunia. Pasalnya, China memiliki endapan LTJ dalam bentuk primer berupa produk sampingan dari tambang bijih besi, dan sekunder berupa endapan aluvial dan endapan lateritik.

Indonesia belum memiliki data utuh terkait total sumber daya logam tanah jarang, karena masih minimnya penelitian terkait LTJ di Indonesia. Sumber daya logam tanah jarang yang berhasil diteliti di beberapa wilayah tercatat mencapai 72.579 ton, berasal dari endapan plaser dan endapan lateritik. Endapan plaser ini banyak dijumpai pada lokasi kaya sumber daya timah seperti di Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan selatan Kalimantan Barat.

https://ekonomi.bisnis.com/