Ternyata Kuliah Daring Berkepanjangan Juga Punya Dampak Negatif, Lho!

Ternyata Kuliah Daring Berkepanjangan Juga Punya Dampak Negatif, Lho!

Selama masa pandemi covid-19, pemerintah mewajibkan mahasiswa untuk melakukan proses pembelajaran secara daring. Bagi dosen, pembelajaran secara daring cukup menjadi tantangan karena mereka harus mencari strategi yang bisa mendukung kelancaran belajar tanpa menurunkan produktivitas mahasiswa.

Mahasiswa beranggapan bahwa proses pembelajaran daring ini dapat menghemat biaya hidup. Sistem daring dianggap bisa memberikan kenyamanan dan keamanan karena mereka bisa tetap belajar, menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga dan tentunya tidak mengeluarkan biaya baik transportasi maupun konsumsi seperti saat di kampus.

Selama lebih dari setahun, banyak mahasiswa yang mengikuti kuliah daring. Tentu mereka merasa bosan dan ingin bisa kembali berkuliah secara tatap muka. Lantaran kuliah daring yang berkepanjangan ini menimbulkan empat kategori permasalahan yang dihadapi mahasiswa yaitu akademik, pribadi, keluarga, dan sosial.

https://www.pexels.com/

1. Akademik

Faktor akademik contohnya mahasiswa mengalami kesulitan atau kurang jelas dalam memahami materi yang diberikan dosen, media belajar hanya PPT atau suara. Bisa pula mengenai teks, koneksi internet bermasalah, sinyal internet untuk daerah tertentu bermasalah sehingga kesulitan mencari info tugas dan mengikuti, serta banyaknya tugas tidak sebanding dengan minimnya penjelasan dosen.

2. Sosial

Sedangkan faktor sosial contohnya, tidak dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga merasa kesepian terisolasi dan tertekan, mengalami perasaan bosan di rumah terus, serta kurangnya komunikasi dengan orang lain.

3. Keluarga

Faktor keluarga pada umumnya berkaitan dengan kondisi keluarga mahasiswa, seperti terlibat konflik permasalahan dengan keluarga yang tidak diinginkan, lingkungan keluarga yang tidak support. Atau masalah ekonomi/keuangan karena beberapa orang tua tidak bekerja atau penghasilan menurun karena pandemi, serta adanya pola asuh otoriter, keras, dan tradisional sehingga membuat tertekan.

https://www.pexels.com/

4. Pribadi

Faktor yang memengaruhi masalah pribadi contohnya pola pikir negatif dan over thinking, merasa cemas, stres, tertekan, kesepian karena masalah akademik, kondisi Covid, keluarga dan lainnya.

https://www.pexels.com/