Awas! Kenali Tipisnya Batasan Bangga dengan Sombong...

Kadang bangga itu beda tipis dengan kesombongan, ya gak?

Akhir-akhir ini, sedang marak jadi perbincangan tentang masalah tagar #bibitunggul yang diawali dari seorang netizen yang dengan bangga mengunggah sederet prestasinya dan banyak unsur kata bibit unggul di beberapa postingan Instagram tersebut.

Bangga akan hasil pencapaian diri emang boleh-boleh saja, Namun kadang dengan sering mengunggah beberapa foto dengan kata-kata yang terkesan agak sombong bakal bikin netizen. Jadi baka ada auto-komentar negatif pastinya.

Merangkum dari Psychology Today, psikolog Leon F Seltzer menjelaskan perbedaan antara sikap sombong dan bangga. Sombong memiliki unsur narsistik yang tidak ada dalam sikap bangga.

Meski beda tipis, sombong adalah rasa bangga tidak sehat yang cenderung menyakiti diri dan orang lain. Rasa bangga muncul tanpa memandang diri sendiri secara berlebihan. 

Artinya, bangga bisa ditujukan pada keluarga, teman, dan kolega atas usaha terbaik mereka. Bangga tidak ditujukan pada mereka yang menang dengan curang, minim usaha, atau semata keberuntungan.

Bangga dan sombong memiliki batasan yang sangat tipis (br.freepik.com)

Umumnya, rasa bangga tuh muncul karena motivasi kepercayaan diri yang tinggi. Rasa bangga akan muncul apabila kamu mendapatkan sesuatu yang sulit diraih dengan prestasimu sendiri. Sedangkan sombong adalah bentuk dari transformasi narsisme yang kebablasan. 

Rasa ingin diakui yang berlebih lama-lama akan menimbulkan jiwa yang sok dan cenderung akan meremehkan orang lain.

Sebenarnya rasa bangga adalah bentuk apresiasi usaha, tenaga, dan experience (pengalaman) yang diraih sendiri. Dan pastinya rasanya akan senang sekali sehingga secara tidak langsung kamu akan memberikan apresiasi pada dirimu sendiri. 

Kalau sombong beda lagi, gengs....

Mereka yang sombong cenderung over percaya diri dan berimbas pada absolutisme diri (merasa paling nomor satu) keadaan ini sangat rawan dengan sifat merendahkan yang lain. Orang sombong biasanya memiliki self-esteem yang lebih buruk dari pada mereka yang bangga.

Rasa bangga biasanya tidak terlalu banyak bicara dengan prestasi yang di raih nya, kadang bahkan dia sama sekali tak memamerkan keberhasilanya kepada khalayak umum. Namun beda dengan sombong yang selalu banyak bicara tentang kehebatanya. Bahkan kadang suka mengintimidasi. 

Intinya, kalo bangga bisa punya banyak teman, sementara sombong akan sedikit mengalami kesulitan tuk mempunyai teman dan dihargai. Semua ini karena sifat sombong yang bikin orang kadang gak nyaman. Ya jelaslah!

Kesombongan biasanya akan menimbulkan hal negatif lainya (manuelgross.blogspot.com)

Jadi gengs, bangga tuh emang harus, karena kita juga wajib memiliki kebanggaan pada diri sendiri. Tapi ya jangan berlebihan juga lah. 

Mengunggah beberapa keberhasilan kamu di sosial media juga gapapa sih, asalkan gunakan bahasa yang tak memancing kekesalan orang lain. Tahu sendiri kan apa yang sering terjadi belakangan... nyinyiran adalah sebuah keharusan yang menghiasi dunia sosial media. Jadi jangan sombong ya, gengs.

Kebangga'an kadang bikin lupa batasan, maka itu di sebut kesombongan (alysonschafer.com)