Begini Lho Cara Bedakan Intel yang Asli dan Palsu, Baca Dulu Biar Nggak Salah Sangka

Masih sulit bedakan mana intel asli dan palsu? Berikut penjelasannya biar tahu ciri-cirinya.

Beberapa waktu lalu sebuah video menunjukan seorang penjual pempek dan bakso terlihat menyimpan alat komunikasi atau HT di saku celana belakang. Banyak orang menduga jika mereka adalah intel yang sedang menyamar menjadi pedagang. Benarkah ciri-ciri intel mudah dilihat?

Pengamat intelijen Wawan Hari Purwanti mengatakan jika intel yang asli dan palsu bisa dibedakan dengan cara yang sederhana. "Cara membedakannya itu kalau intel selalu menyembunyikan jati dirinya. Kalau dia mengaku intel itu harus dicurigakan, nggak mungkin intel bilang kalau dia intel,"kata Wawan dilansir dari Merdeka.

Jika ada orang yang mengaku dirinya Intel tentu diduga itu adalah intel gadungan atau palsu yang bisa jadi malah mau melakukan tindakan kejahatan atau misalnya seperti memeras korban dengan dalih mengaku sebagai intel.

Wawan menuturkan jika salah satu kerja yang dilakukan intel dengan menyamar menjadi orang lain agar tidak diketahui jati dirinya seorang intel. "Intel itu sosok tertutup selalu berpura-pura menjadi orang lain, ngapain dia ngomong pada orang lain berarti ada kepentingan, kalau ketahuan dia bisa rugi sendiri," jelas Wawan.

Intel yang asli dan palsu dibedakan dengan cara lain. Misalnya saat bicara biasanya intel yang palsu terlihat gugup dan tidak meyakinkan jika dirinya intel, sangat berbeda dengan intel asli yang konon bicara dengan nada tegas dan lugas.

Ilustrasi Intel (Kumparan)

Bisa jadi pedagang yang ketahuan menyimpan HT diduga intel yang memang sedang bertugas. Sebab meskipun sedang menyamar tentu intel tetap harus melakukan kordinasi di lapangan.

Belum lama ini Polsek Cilandak di Instagram membuka sosok intel yang sering menyamar menjadi penjual nasi goreng hingga bakso."Cek kalau tiba-tiba di rumah ada tukang bakso atau tukang nasi goreng, jangan-jangan,"tulis akun tersebut. Intel yang menyamar jadi pedagang bertugas mendapatkan informasi dari para pembeli atau warga sekitat yang membeli dagangannya ketika menyelidiki kasus.

Ilustrasi Intel (Tribunnews.com)