Sebelum menikah banyak faktor yang harus diperhatikan, termasuk salah satunya terkait urutan anak dalam masing-masing keluarga. Sebab hal itu harus dilihat karena mempengaruhi karakter atau kepribadian agar tidak membuat pernikahan nanti malah tidak bahagia.
Termasuk adanya mitos bahwa seorang anak pertama atau anak sulung dilarang untuk menikah dengan anak sulung juga. Anak sulung cenderung memiliki karakter yang berbeda dibandingkan anak kedua atau anak di urutan tengah, anak bungsu, hingga anak tunggal.
Anak sulung memiliki sifat perfeksionis, pemimpin, dan terorganisir dalam menjalani kehidupannya. Anak tengah identik dengan pribadi yang mampu bernegoisasi dengan baik karena harus adil di antara kakak dan adiknya. Sementara anak terakhir dan anak tunggal memiliki kesamaan sebagai anak yang selalu ingin diberikan kasih sayang dan menarik perhatian.
Focus on The Family memberikan penjelasan bahwa kenapa anak sulung diimbau tidak menikah dengan anak sulung juga karena sama-sama memiliki sikap yang perfeksionis dalam keluarga masing-masing sebelum menikah.
Bisa jadi sifat perfeksionis sesama anak sulung nantinya akan berbenturan dan malah bisa memicu masalah rumah tangga karena masing-masing ingin terlihat sempurna di depan pasangannya. Sebaiknya sebelum menikah sudah membahas tentang visi dan komitmen ke depannya.
Ilustrasi Pasangan Kekasih (Okezone)
Termasuk saling berbagi peran dalam menjalani bahtera rumah tangga. Misalnya suami atau istri mengkritik pasangan sebaiknya orang yang dikritik tidak merasa marah atau tidak terima, sebab kritik atau masukan bermanfaat agar rumah tangga semakin baik.
Dalam budaya Jawa sebenarnya terdapat mitos yang masih dipegang banyak orang, dengan sebutan siji jejer telu. Siji jejer telu memiliki arti jika seseorang yang ingin menikah sama-sama anak pertama dan salah satu orangtua mereka juga sama-sama dari anak pertama. Konon bila dilanggar rumah tangga tidak akan bahagia.
Ilustrasi Anak Sulung Menikah dengan Anak Sulung (Liputan6.com)