Bagi kamu anak 90-an pasti udah nggak asing dengan kartun Crayon Shinchan. Kartun ini mengisahkan kehidupan sehari-hari seorang murid TK yang bernama Shinnosuke Nohara atau lebih akrab disapa Shinchan. Selain bercerita tentang keseharian Shinchan dirumah, kartun ini juga menceritakan bagaimana kehidupan Shinchan di sekolahnya bersama dengan teman-temannya. Sadar nggak sih, kalo TK Shinchan itu beneran asyik, gaul, dan menyenangkan, lho. Ada banyak hal menarik yang bisa kita lihat dari TK tempat Shinchan belajar itu. Berikut ini 4 alasan kenapa TK Shinchan layak jadi role model TK di Indonesia.
1. Fasilitas
Nggak cuma di Indonesia aja lho yang ada TK nol besar dan nol kecil, di Jepang tingkatan TK juga dibagi menjadi dua, yaitu nenchou dan nenchuu. Biasanya setiap kelas diisi maksimal 30 anak. Dalam beberapa adegan di kartun Shinchan bisa dilihat gedung sekolah TKnya yang dilengkapi dengan ruang kelas, ruang guru, ada semacam UKS-nya, toilet, dan halaman yang sangat luas dengan kolam renang kecil, kebun, dan arena bermain anak.
2. Piket dan jadwal
Anak-anak TK di Jepang sudah dibiasakan berbagi tugas untuk mempersiapkan meja, menyapu, mengelap, bahkan membersihkan toilet. Adapun jadwal sehari-hari TK di Jepang adalah sebagai berikut:
- Jam 8-9 anak masuk sekolah.
- Jam 9-10 main bebas.
- Jam 10-12 kegiatan di kelas, mulai dari menggambar, melukis, hingga membuat prakarya dari tanah liat atau bahan bekas. Adegan ini pasti pernah kamu lihat di animasi Shinchan. Agar tak mengotori seragam mereka, biasanya ada baju khusus berlengan panjang (warna biru atau pink) untuk dikenakan.
- Jam 12 makan siang dan main bebas.
- Jam 1 siang masuk kelas dan persiapan pulang. Tak lupa anak-anak TK disana akan bernyanyi dengan diiringi permainan piano gurunya atau dibacakan buku cerita bergambar.
- Jam 2 siang pulang dijemput orang tua. Namun, mereka tetap boleh bermain bebas di halaman, sementara para orang tuanya ngobrol dan bersosialisasi.
3. Piknik
https://www.pexels.com/
TK-TK di Jepang diketahui sering mengadakan piknik bersama, baik ke kebun binatang seperti adegan di Shinchan atau naik bukit. Yang membedakannya dengan piknik TK di Indonesia adalah orang tua tidak boleh ikut. Disana anak akan dipasangkan dengan temannya dan wajib saling menjaga. Ini salah satu cara untuk mengajarkan tanggung jawab kepada anak. Nah yang unik saat piknik begini, adalah karya obentou (bekal makanan) dari para orang tua.
4. Kegiatan sekolah
Ingatkah kamu dengan scene Shinchan yang ikut lari estafet dan ditonton bapak, ibu, dan adiknya. Di TK Jepang ada banyak kegiatan diluar belajar mengajar di kelas, seperti mini konser, lomba olahraga, bazar, dan kunjungan orang tua. Tak cuma itu, anak TK di Jepang juga diajarkan hardskill lain, seperti menanam ubi dan memasak kare bersama, berenang saat musim panas, latihan mitigasi bencana, sosialisasi dari polisi lengkap dengan mobil patrolinya, kunjungan dari pemain sepak bola divisi lokal, atau bersosialisasi dengan manula di sekitar. Satu lagi kegiatan yang tak boleh terlewatkan yaitu upacara wisuda yang sungguh menguras air mata.
https://travel.detik.com/