Berkembangnya zaman, semakin banyak orang yang gemar menggunakan shisha. Shisha sendiri merupakan tembakau khusus yang dipanaskan dengan kayu bakar, batu bara atau arang. Dan asap akan dihasilkan saat tembakau tersebut dipanaskan.
Kemudian, asap yang menggelembung akan masuk ke pipa atau tabung panjang yang kemudian dihirup melalui corong di ujung pipa.
Lantas, apakah shisha tidak berbahaya seperti rokok? Nyatanya, shisha memiliki dampak negatif pada kesehatan tubuh, lho. Berikut adalah beberapa dampak berbahaya yang terjadi pada tubuh saat menggunakan shisha.
# Darah tak berfungsi normal dan menggumpal
Sebuah studi yang ditulis pada jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology tahun 2020, asap tembakau dari shisha dapat menyebabkan darah tidak berfungsi dengan normal dan mudah menggumpal. Tentu saja, hal ini bisa mengakibatkan resiko serangan jantung dan stroke.
Dari penelitian itu, ditemukan pula asap tembakau shisha yang dapat menyebabkan darah menggumpal hanya dalam hitungan 11 detik! Sedangkan pembekuan darah yang normal biasanya terjadi dalam waktu 5 menit.
Sebagian orang menganggap bahwa shisha tak berbahaya seperti rokok. Namun, Fadi Khasawneh, Ph.D., profesor dan ketua ilmu farmasi di The University of Texas, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa racun yang dihasilkan shisha sama atau bahkan melebihi dari rokok.
# Merusak kesehatan jantung
Dampak buruk dari rokok shisha (detikhealth.com)
Prof. Khasawneh juga menegaskan kalo shisha, rokok, dan vape (rokok elektronik) bisa meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke. Ini dibuktikan dalam hasil ilmiah dari American Heart Association pada Mei 2019.
Hasil ilmiah membuktikan bahwa merokok dengan shisha sama saja dengan menghirup bahan kimia beracun dalam kadar tinggi, seperti karbon monoksida dan partikulat dari tembakau. Ini dapat menyerang pembuluh darah, jantung, paru-paru dan menyebabkan ketergantungan.
# Kanker paru-paru
Dampak buruk dari rokok shisha (hellosehat.com)
Begitu pula dengan penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Public Health tahun 2017. Dalam penelitian tersebut, merokok shisha dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru, kanker esofagus, serta kanker kepala dan leher.
Ada pula penelitian dari International Journal of Public Health tahun 2017 yang menyatakan kalo shisha dapat membuat seseorang rentan terhadap serangan kanker esofagus, kanker kepala dan leher.
Tembakau dan asap shisha juga diketahui mengandung zat beracun yang merusak kandung kemih. Selain itu, arang yang dipakai juga dapat menghasilkan karbon monoksida dan logam penyebab kanker.
Dampak buruk dari rokok shisha (suara.com)