Kontroversi sedang menghantui pemerintah Ukraina. Hal ini dikarenakan penampilan para tentara perempuan yang menggunakan heels.
Belum lama ini, Kementerian Pertahanan Ukraina merilis beberapa foto yang menampilkan tentara perempuan sedang melakukan pelatihan dalam rangka persiapan parade perayaan ulang tahun Ukraina yang ke 30 tahun lepas dari Uni Soviet di tanggal 24 Agustus mendatang.
Melalui sebuah unggahan di Facebook, akun resmi Kementerian Pertahanan Ukraina menjelaskan bahwa perempuan tersebut berlatih minimal 2 kali sehari. Dan dalam sehari, mereka biasanya menghabiskan waktu hingga 4 jam.
Sekilas, penampilan mereka terlihat seperti tentara pada umumnya, yaitu dengan baju hijau dan celana loreng. Namun, tiba-tiba para warganet menjadi salfok dengan alas kaki yang dikenakan para tentara. Bukannya menggunakan boots, mereka malah menggunakan heels berwarna hitam.
Tentara perempuan Ukraina yang menggunakan heels untuk parade (detiknews.com)
Dari keterangan resmi pihak Kementerian, terdapat 57 ribu perempuan yang mengabdi di kemiliteran negara tersebut. Dikatakan, mereka akan lebih berguna jika dilengkapi senjata, bukan heels.
Akhirnya, penampilan para tentara yang menggunakan heels itu menyebabkan pro dan kontra. Banyak kritikan yang muncul dari pihak kementerian lain di Ukraina.
Tentara perempuan Ukraina yang menggunakan heels untuk parade (abc.net)
"Tujuan dari parade militer adalah untuk menunjukkan kemampuan para tentara untuk bertarung. Seharusnya tidak boleh ada stereotipe dan seksisme," demikian bunyi pernyataan bersama dari tiga kementerian Ukraina, termasuk Menteri Urusan Veteran Yulia Laputina.
Mereka melanjutkan, sepatu dengan hak sangat tidak mumpuni untuk berperang. "Sepatu tersebut malah berpotensi mengganggu kesehatan para tentara," kata mereka.
Sampai saat ini, belum ada pernyataan dari Kementerian Pertahanan Ukraina untuk menanggapi kritikan tersebut.
Tentara perempuan Ukraina yang menggunakan heels untuk parade (detiknews.com)