Sebagai seorang pemimpin Indonesia, membuat Soekarno hampir menjadi korban pembunuhan. Presiden Pertama di Indonesia ini diketahui pernah hampir terbunuh ketika sedang menjalani Salat Idul Adha pada 14 mei 1962 lalu. Soekarno kala itu sedang melakukan Salat di Lapangan Kompleks Istana di Jakarta.
Dikutip dari iNews, Soekarno pernah menceritakan momen tersebut ketika sedag menyampaikan pidato di Istora Senayan pada 21 Desember 1965. Ternyata selain kejadian tersebut, ayah Megawati Soekarnoputri ini pernah juga hampir menjadi korban pembunuhan sebanyak 3 kali.
"Syukur alhamdulillah, saya dalam semua peristiwa itu dilindungi oleh Tuhan. Kalau tidak tentu saya sudah mati terbunuh dan mungkin akan saudara namakan tragedi nasional," kata Soekarno.
Soekarno mengatakan saat melakukan Salat Idul Adha dia berada di saf terdepan. Saat Salat memasuki rakaat kedua dan hampir selesai, tiba-tiba seseorang yang berada di empat saf di belakang Soekarno berdiri dan berteriak. Tentu teriakan membuat banyak orang melihat kepadanya, termasuk Soekarno.
Usia berteriak dia mengambil pistol dan mencoba menembak ke arah Soekarno di depannya. Ternyata tak ada satupun tembakan yang mengenai sasaran. Sebab peluru itu malah mengenai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR, KH.Zainul Arifin yang terluka di bagian bahu dan Ketua Nahdlatul Ulama (NU), KH.Idham Chalid yang menjadi iman Salat saat itu.
Soekarno Saat Sedang Pidato (Detiknews)
Pelaku penembakan itu diamankan Polisi dan digiring keluar dari Istana.Sementara Sukarno dan pejabat lain diamankan ke lokasi yang lebih kondusif. Pelaku itu adalah Haji Bachrum yang pernah tergabung dalam anggota pemberontak DI/TII Kartosuwiryo.
Proses hukum kepada Bachrum dijalani hingga ia divonis pengadilan dihukum mati. Tapi Soekarno justru memberikan grasi sehingga membuatnya tak jadi dihukum mati.
Mantan Presiden Soekarno (Okezone)