Kasus Covid-19 di Indonesia kian hari kian mengkhawatirkan. Pasalnya, hingga saat ini penambahan jumlah kasus Covid-19 terus meningkat, baik yang harus melakukan isolasi mandiri maupun dirawat di ruang intensif. Salah satu gejala yang dialami oleh penderita Covid-19 adalah gangguan pernapasan yang ditandai dengan menurunnya kadar saturasi oksigen. Nah, akhir-akhir ini sedang viral teknik proning atau proning position yang disebut-sebut bisa membantu meningkatkan saturasi oksigen bagi pasien Covid-19. Lalu, apa sebenarnya teknik proning itu?
Proning position atau yang dikenal juga sebagai teknik proning merupakan cara mengatur posisi tidur tengkurap untuk meningkatkan kadar oksigen. Dilansir dari Penn Medicine, beberapa dokter di AS memanfaatkan proning untuk mengatasi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). ARDS merupakan gangguan pernapasan berat karena penumpukan cairan di alveoli yang bisa disebabkan oleh sepsis, pneumonia berat, bahkan infeksi virus corona.
https://www.mohfw.gov.in/
Belakangan teknik proning ini menjadi viral karena dapat diterapkan pada penderita gangguan pernapasan yang tidak menggunakan ventilator, khususnya pasien Covid-19. Dengan melakukan posisi ini tubuh dapat melawan tekanan gravitasi ketika paru-paru sedang minim pasokan oksigen. Teknik ini bisa dilakukan oleh pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri, terutama jika kadar saturasi oksigen sudah dibawah 94 persen. Adapun beberapa posisi proning yang bisa dilakukan, yakni:
1. Tidur tengkurap dengan menempatkan satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di antara dada sampai paha atas, dan dua bantal di bawah tulang kering selama 30 menit.
2. Tidur miring ke kanan selama 30 menit.
3. Posisikan badan setengah duduk dengan bagian punggung hingga tengkuk diganjal dengan bantal selama 30 menit.
4. Tidur miring ke kiri selama 30 menit.
5. Kembali ke posisi tidur tengkurap selama 30 menit.
https://akurat.co/