Di Indonesia, orang meninggal biasanya akan dikubur di tanah. Terutama untuk yang beragama Nasrani dan Islam. Tapi untuk yang agamanya berbeda, ada juga cara lain untuk mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhirnya. Yaitu dengan kremasi atau membakar jenazah.
Kremasi sendiri adalah proses membakar mayat dengan memasukkan jenazah ke krematorium. Nanti abunya akan dikirim ke keluarga. Keluarga nantinya bisa menyimpan abu tersebut atau menyebarkannya ke laut.
# Rumor Mengerikan Soal Kremasi
Seperti kebanyakan kematian, ada saja rumor dan cerita horor yang muncul di tengah masyarakat. Salah satunya adalah soal suara teriakan dan tangisan yang datang dari krematorium ketika jenazah dikremasi.
Banyak orang yang kemudian mengaitkan rumor ini dengan hal-hal spiritual. Banyak orang yang mendengar suara jeritan dan tangisan itu beranggapan bahwa suara itu adalah kata-kata terakhir orang yang mati.
Selain itu, ada juga yang menyebut bahwa suara itu adalah tangisan kesakitan si mayat yang sedang dikremasi.
# Penjelasan Ilmiah Tentang Suara Tangisan dan Jeritan di Krematorium
Para ahli menjelaskan bahwa suara-suara yang muncul saat kremasi itu muncul karena perubahan tubuh. Dan itu normal terjadi.
Seorang konselor spiritual Davida Rapppaport mengatakan, "Ketika tubuh seseorang meninggal, tubuhnya melewati beberapa tahap berbeda sebelum berhenti sama sekali."
Contoh jenazah yang dikremasi (idntimes.com)
Nah, salah satu proses yang harus dilewati adalah kram yang kemudian akan mencapai puncak setelah tubuh benar-benar kaku.
Kemudian kontraksi otot akan melunak kembali, bakteri dalam dan luar tubuh masih dapat bergerak, bersuara, mencerna makanan. Gen pun masih berfungsi.
Suara yang keluar saat tubuh dikremasi berasal juga dari tubuh dan gas yang masih ada di dalam tubuh. Karena terbakar, maka ada tekanan yang masuk dan keluar tubuh sehingga menimbulkan suara. Apalagi bagi jenazah yang tadinya menjalani pengobatan sebelum meninggal.
"Saat dokter menyadarkan pasien, udara tambah dipompa ke paru-paru dan peut, hingga saat pasien meninggal dunia, udara masih keluarkan," kata spesialis kesehatan, Celeb Backe, di Maple Holistik.
Kremasi jenazah Covid-19 (kaltim.tribunnews.com)
Suara mengerang dan mendesis juga akan keluar jika sebelumnya dokter memberikan tekanan pada tubuh dan menggerakkan tubuhnya. Mayat pun masih bisa menahan udara di paru-paru sehingga efeknya bisa memunculkan suara mirip teriakan ketika dikremasi.
Oh jadi gitu penjelasan ilmiahnya ges. Gak melulu karena tangisan yang horor. Tapi karena hal-hal logis yang sudah dijelaskan tadi di atas.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan ya!
Petugas kremasi jenazah (radarkediri.jawapos.com)