Sudah sepekan udara di Jakarta terasa sejuk dari biasanya. Cuaca mendung namun tidak hujan sepanjang hari menambah suasana syahdu di ibu kota tercinta. Banyak penduduk Jakarta yang mengungkapkan terkait kondisi udara Jakarta yang tak biasa seperti sekarang ini.
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) angkat bicara terkait perubahan udara di Jakarta di bulan Juni ini. Padahal biasanya memasuki pertengahan tahun, adalah perubahan cuaca menuju musim kemarau, tapi kali ini berbeda.
Guswanto selaku Deputi Bidang Meteorologi menjelaskan bahwa perubahan suhu ini karena gangguan atmosfer. "Kalau lihat suhu udara terlihat normal, memang ada gangguan atmofer di Samudra Hindia atau Indian Ocean yang menyebabkan pertumbuhan perawanan sehingga kalau sore masih hujan,"kata Guswanto dikutip dari Detik.com.
Guswanto menambahkan jika gangguan atmosfer akan berlansung hingga akhir bulan Juni. Hujan kerap turun di Juni karena adanya aliran massa udara lembap dari Samudra Hindia ke Indonesia bagian barat, seperti daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Memang tak cuma warga Jakarta saja yang mengalami udara sejuk. Beberapa wilayah sekitar Jakarta seperti Bogor, Depok, hingga Tangerang Selatan juga mengalami hal serupa di wilayahnya.
Ilustrasi Cuaca Jakarta (Liputan6.com)
Karena kondisi udara akan berlangsung hingga akhir Juni, kemungkinan pada Juli maka wilayah Jakarta dan sekitarnya akan memasuki musim kemarau. Puncak kemarau akan berlangsung di bulan Agustus dan September mendatang.
Tentunya warga Jakarta dan sekitarnya harus menjaga kesehatan tubuh dan bersiap menghadapi perubahan musim atau biasa disebut pancaroba. Apalagi kondisi pancaroba bersamaan dengan pandemi COVID-19 yang masih terjadi saat ini,
Ilustrasi Cuaca Jakarta (Antaranews)