Tentu kehadiran manusia silver atau orang yang tubuhnya berwarna perak sering dijumpai di sudut lampu merah. Mereka biasanya meminta uang kepada pengendara mobil atau motor yang melalui kawasan tersebut. Dicap sebagai profesi yang negatif, padahal awal mulanya manusia silver dulu dikasihani orang.
Manusia silver awalnya muncul karena menarik perhatian pengguna jalan. Mereka rela mewarnai bagian tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki untuk meminta uang dalam proses penggalangan dana. Biasanya mereka membawa kardus dengan tulisan penggalanan dana bencana misalnya, membuat pengguna jalan memberikan uang.
Tapi makin lama manusia silver mencari dana bukan untuk aksi sosial melainkan untuk kepentingan pribadi. Hal ini yang membuat orang menjadi malas untuk memberikan uang kepada mereka. Jumlah manusia silver pun semakin banyak, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Manusia silver konon mendapatkan uang yang lumayan dari hasil minta ke pengguna jalan. Dalam sehari mereka bisa membawa pulang uang berkisar Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu rupiah. Uang itu bisa mereka dapatkan saat cuaca sedang cerah atau dalam kondisi tidak hujan.
Menjadi manusia silver bukan pekerjaan yang mudah karena mereka harus kejar-kejaran dengan petugas Satpol PP yang sering menciduk mereka di jalanan. Makanya banyak manusia silver yang melihat situasi dan kondisi di jalanan sebelum melakukan aksinya.
Manusia Silver di Jalanan (BritaBrita.com)
Manusia silver mewarnai tubuhnya menggunakan campuran cat sablon dan minyak tanah. Selain minyak tanah, banyak juga manusia silver yang memilih campuran minyak goreng agar lebih aman. Dengan minyak goreng membuat warna perak terlihat lebih gelap dan tidak mengkilat bila gunakan minyak tanah.
Biaya untuk membeli cat sablon dan minyak sekitar Rp 30 ribuan. Biasanya mereka membeli dan bisa dipakai bersama-sama dengan manusia silver yang lain. Tak dipungkiri efek yang mereka terima setelah tubuhnya diwarnai adalah merasakan gatal-gatal.Belum lagi zat kimia dalam kandungan cat sablon berbahaya.
Manusia Silver di Jalanan (Viva)