Sering mengalami yang namanya 'gaji numpang lewat'? Uang hasil kerja keras satu bulan langsung ludes padahal masih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi. ‘Besar pasak daripada tiang’ jelas bukan kebiasaan yang bisa dibiarkan karena akan jadi masalah besar di kemudian hari.
Pengeluaran lebih besar dari pemasukan terjadi kalau kamu tidak bisa mengatur cashflow dari penghasilan yang didapatkan. Jika kamu mengalami hal ini, cobalah untuk introspeksi dan mencari penyebab dari ketimpangan antara kebutuhan dan keinginan. Simak ulasan di bawah ini dan coba temukan mana yang paling mewakili alasan keborosanmu.
Ngopi di kafe estetik
Banyak anak muda dan berbagai kalangan lain yang menghabiskan sisa hari kerja atau weekend untuk nongkrong atau ngopi. Memang menyenangkan untuk refreshing, tetapi kamu harus menyiapkan anggaran khusus kalau ingin menjadikan aktivitas ini sebagai suatu kebiasaan atau gaya hidup.
Impulsive buying (lapar mata)
Kebiasaan Boros (via Detik)
Contoh impulsive buying bisa terjadi saat jalan-jalan ke mall, dimana kita membeli berbagai barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Tak hanya di dunia offline, kamu juga bisa terjebak impulsive buying saat check-out keranjang belanja di online shop. Untuk itu, kamu perlu berhati-hati dan membiasakan mawas diri sebelum membeli barang.
Staycation di hotel instagramable
Kebiasaan Boros (via Popmama)
Hal ini seringkali jadi alasan untuk berlibur atau demi mendapat foto keren yang bisa dipajang di akun media sosial. Namun tak jarang hal tersebut menuntut untuk mengeluarkan uang dalam jumlah banyak dan bahkan bisa menghabiskan seluruh tabunganmu. Daripada membuang-buang uang hanya untuk kesenangan sesaat, lebih baik uang staycation bisa kamu alihkan untuk investasi di berbagai produk.
Terjebak cicilan kartu kredit atau paylater
Kebiasaan Boros (via Tempo)
Meski kelihatannya mudah dan aman, penggunaan paylater merupakan salah satu langkah menuju gaya hidup boros. Padahal bunga di paylater terbilang sangat tinggi. Tapi jika kamu sudah mulai terbiasa untuk berhutang, apalagi untuk membeli barang-barang konsumtif, maka lambat laun hal tersebut bisa jadi kebiasaan buruk dan membuatmu kesulitan untuk mengubahnya.
Itulah beberapa kebiasaan buruk yang bisa membuat keuanganmu jadi berantakan, bahkan jadi ‘besar pasak daripada tiang’. Jika tidak mau mendapat masalah di kemudian hari, yuk mulai analisa keuanganmu dan prioritaskan hal-hal yang penting-penting saja.
Kebiasaan Boros (via Finansialku.com)