Siapa Sangka Depok Ternyata Pernah Jadi Negara dan Punya Presiden, Warga Depok Patut Bangga

Siapa Sangka Depok Ternyata Pernah Jadi Negara dan Punya Presiden, Warga Depok Patut Bangga

amu mungkin saat ini tinggal di Depok. Atau mungkin juga punya keluarga yang tinggal di sana. Tapi, mungkin banget kamu belum tahu tentang sejarah Depok yang satu ini.

Yup, Depok dulu pernah menjadi negara dan memiliki presiden lho!

Sejarah ini dimulai dari Cornelis Chastelein yang membagi-bagikan lahan yang dibelinya kepada para budak yang telah dia merdekakan. Peristiwa ini terjadi di tahun 1913. Kala itu, Depok adalah negara dan ia memiliki presiden melalui pemilihan umum.

Uniknya, presiden Depok kala itu hanya menjabat 3 tahun dan hanya dibantu seorang sekretaris.

# Sebelum Menjadi Wilayah Setingkat Kotamadya di Provinsi Jawa Barat

Sebelum menjadi wilayah setingkat kotamadya di Provinsi Jawa Barat pada 27 April 1999. Depok dulunya adalah kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Nah, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jauh sebelum Deok menjadi kecamatan atau bahkan kotamadya, Depok adalah sebuah negara.

Pada akhir abad ke-17, seorang saudagar bernama Cornelis Chastelein membeli sebuah tanah di Depok seluas 12,44 km2 dengan harga Rp 2,4 juta.

Tanah ini berstatus partikelir sehingga bukan termasuk kekuasaan pemerintah Hindia Belanda.

Depok Saat ini (ayojakarta.com)

Kemudian di abad ke-18, Depok menjadi wilayah administratif yang mempunyai gemeente bestuur atau pemerintah sipil. Otomatis, Chastelein menjadi penguasa pertama dan pendiri Depok.

Wilayah yang tadinya berupa hutan belantara kemudian dibabat dan dibangun dengan bantuan para budak dari berbagai daerah.

Cakupan wilayah Depok yang sangat luas, mulai dari seluruh kawasan Depok sekarang, Pasar Minggu di Jakarta Selatan, hingga Gambir di Jakarta Pusat kemudian dibuka untuk lahan garapan. Penduduk pertama yang mendiami Depok ialah para budak milik Chastelein.

Pada tahun 1913, diadakan pemilihan umum pertama secara demokratis untuk pemerintahan  Het Gemeente Bestuur van Het Particuliere Land Depok. Pusat pemerintahannya berada di titik Kilometer 0 yang ditandai oleh Tugu Depok. Tak jauh dari situ, berdiri gedung pemerintahan yang kini difungsikan sebagai Rumah Sakit Harapan. Di Negara Depok, Presiden hanya menjabat selama tiga tahun.

Warga negara Depok kala itu (phinemo.com)

Gerrit Jonathans kemudian terpilih menjadi presiden pertama Depok. Setelah Jonathans, jabatannya diteruskan sampai tiga orang presiden, antara lain: Martinus Laurens yang (1921), Leonardus Leander (1930), dan Johannes Matjis Jonathans (1952).

Tugu 0 km atau Tugu Depok (phinemo.com)