Danau Tiberias berada di bagian utara Israel, dekat Dataran Tinggi Golan, Israel. Danau ini mempunyai luas sekitar 166 kilometer persegi dan kedalaman hingga 43 meter. Danau yang juga terkenal dengan sebutan Sea of Galilea ini adalah danau air tawar terendah di dunia.
Keberadaan Danau Tiberias memiliki sejarah tersendiri untuk umat kepercayaan dari tiga agama, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam. Bagi umat Kristen dan Yahudi, danau ini adalah tempat di mana Yesus menunjukkan mukjizat berjalan di atas air dan menjaring banyak ikan dari dalam danau.
Bentuk danau ini terlihat seperti alat musik lira atau kinor dalam bahasa Yahudi, yaitu dawai yang terkenal pada jaman Yunani kuno. Di sekitaran danau ini pula, tepatnya di Tabgha, diceritakan bahwa Yesus, dengan mukjizatnya, dapat memberikan makanan bagi lima ribu orang.
Sedangkan bagi umat Islam, Danau Tiberias dikaitkan dengan turunnya Dajjal sebagai salah satu tanda akhir zaman. Hal ini bersamaan dengan keringnya kurma di daerah Baisan dan surutnya mata air Zughar yang wilayahnya tak jauh dari Danau Tiberias.
Sebagaimana kabar yang dibawa oleh Nabi Muhammad, bahwa turunnya permukaan air Danau Tiberias menjadi salah satu tanda-tanda munculnya Dajjal di muka bumi. Keringnya danau ini pun dikarenakan airnya diminum oleh Yajuj dan Majuj.
Danau Tiberias (via Islampos)
Danau Tiberias yang juga disebut sebagai Danau Kinneret ini sempat mengundang polemik lantaran pada tahun 2008, danau ini menyediakan air tawar sebanyak 400 juta kubik meter per tahunnya, tetapi sepuluh tahun kemudian, akibat dari rangkaian musim dingin yang kering, air yang dapat dipompa hanya sebesar 30-40 juta kubik meter per tahun.
Itulah mengapa di tahun 2018 lalu, jagad media sosial digemparkan dengan menyusutnya Danau Tiberias hingga tampak pulau kecil di tengah-tengahnya. Sejumlah akun warganet di Timur Tengah pun mengaitkan surutnya Danau Tiberias itu dengan tanda semakin dekatnya hari kiamat.
Danau Tiberias (via Futuready)