Bahaya COVID-19 Varian India, Kenali Gejala dan Dampaknya Bagi Tubuh

Penemuan adanya Virus India B1617 di Palembang, Sumatera Selatan dibenarkan oleh Wakil Ketua PIE RSUP Mohammad Hosien, dr.Harun Hudari,Sp.PD. Virus ini sudah ada sejak awal tahun 2021.

Penemuan adanya Virus India B1617 di Palembang, Sumatera Selatan dibenarkan oleh Wakil Ketua PIE RSUP Mohammad Hosien, dr.Harun Hudari,Sp.PD, yang mengatakan bahwa virus tersebut sudah ada di wilayah Sumatra Selatan sejak awal tahun 2021.

 

"Varian baru itu sudah ada di Sumsel sejak Januari 2021, tapi karena pemeriksaan untuk memastikan bahwa itu benar varian B1617 itu panjang, maka baru diumumkan oleh Kementerian Kesehatan pada 08 Mei 2021". Namun belum diketahui secara pasti, bagaimana  jenis varian baru dari virus mematikan yang bermutasi itu, bisa masuk ke Palembang.

Waspada Varian Baru

Sementara itu, Profesor Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Covid-19 dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), memperingatkan melalui akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi tentang bahaya munculnya varian Delta, yaitu virus yang menyebabkan tsunami Covid-19 di India.

"Peringatan. Varian India (Delta) ditemukan pada 28 warga Kudus. Sedikit kelalaian kita, maka bisa menyebabkan bahaya lebih besar. Australia, yang kontrol perbatasannya ketat, bisa ditembus varian ini, yang memang punya transmisibilitas (daya penularan) lebih cepat dibanding varian lain. Waspada." tulisnya pada 13 Juni 2021.

Gejala

Bahaya COVID-19 varian India (via Detik)

Dikutip dari India Today, para ahli menyebutkan sejumlah gejala varian B1617 di India yang perlu diwaspadai, diantaranya: anosmia dan hidung tersumbat, mata merah, mual dan diare.

Gejala varian B1617 asal India juga bisa berupa sakit tenggorokan, nyeri pada otot dan persendian, muncul ruam pada kulit dan sakit kepala. Meski bila gejala yang dirasa hanya ringan, pasien diminta tetap melakukan karantina mandiri untuk meminimalkan risiko penularan virus Corona.

Dampak

Bahaya COVID-19 varian India (via PMB LIPI)

Virus yang bisa bermutasi ganda ini diprediksi lebih menular dan berbahaya. Imuwan menilai B1617 berpotensi lebih tinggi untuk menghilangkan antibodi dari tubuh manusia. Varian ini dianggap lebih menular dan berpotensi menyebar lebih cepat.

Namun sejauh ini, orang yang terinfeksi varian baru tersebut bisa sembuh dengan melakukan isolasi mandiri. Tetapi tidak dipungkiri jika bagi sebagian orang, virus ini bisa jadi mematikan seperti kasus di India.

Selain itu, hasil mutasi ganda seperti COVID-19 varian India ini juga bisa mengakibatkan orang yang sudah pulih atau telah divaksinasi tetap rentan terinfeksi. Karena itu diperlukan kewaspadaan dan kesadaran untuk selalu menjaga diri sebaik mungkin agar bisa terhindar dari penularan penyakit.

Bahaya COVID-19 varian India (via Solusi Bangun Indonesia)