Istilah cewek cabe-cabean yang populer di Indonesia sejak beberapa tahun ini awalnya tak ada hubungan dengan dunia prostitusi atau gadis muda yang gampangan bisa diajak kencan. Istilah cabe cabean berawal dari dunia balap liar di jalanan pada malam hari.
Cewek muda berusia sekitar 15-18 tahun kerap datang menonton aksi balap liar itu dan dijadikan hadiah taruhan bagi siapapun yang menang balapan. Maksudnya yang menang balapan liar akan mendapatkan salah satu cewek tersebut.
Dilansir dari Motorplus, Doddy Indrawan merupakan seorang modifikator yang sering ikut balapan mengaku sudah sering melihat gadis muda berseliweran di area balapan. Biasanya cewek cabe-cabean datang bergerombol dan mulai datang ke arena balap pada malam hari.
Ternyata cewek cabe-cabean biasanya gampang diajak jalan oleh pembalap motor liar meskipun dia belum kenal dengan sosok pria tersebut. Cewek cabe-cabean biasanya senang diajak jalan-jalan pakai motor berkeliling, karena status sosialnya naik.
Apalagi jika cewek cabe-cabean itu berkesempatan naik motor modifikasi atau motor sport besar. Wah sudah pasti mereka bakalan senang dan akan nempel terus sama pembalap tersebut. Ada cewek cabe-cabean yang bisa juga jadian dengan pembalap itu.
Ilustrasi Cewek Cabe-Cabean (Wordpres.com)
Di Indonesia cewek cabe-cabean mengandung unsur negatif. Cewek cabe-cabean selama ini identik dengan pakaian-pakaian yang seksi seperti baju ketat dan celana pendek. Belum lagi riasan wajah mereka yang menggunakan banyak bedak dan kosmetik lainnya.Banyak orangtua pun tidak tahu jika putri mereka saat berada di luar rumah menjadi cewek cabe-caben.
Istilah cabe-cabean juga sering dijadikan bahan olok-olok kepada teman perempuan. Meski hanya sekedar untuk candaan tetapi banyak perempuan yang tidak nyaman dan marah saat dibilang sebagi cewek cabe-cabean.
Ilustrasi Balap Liar (Tribunnews)