Perhelatan Asian Games 2018 usai dilaksanakan. Penutupannya pun sudah diselenggarakan pada hari Minggu (2/9) lalu. Kita masih bisa melihat keseruan dan kemeriahan dari penutupan pesta olahraga akbar se-Asia yang diselenggarakan 4 tahun sekali ini.
Selain penonton, penyelenggara upacara penutupan juga terlihat bersungguh-sungguh dalam merancang acara yang bisa menyenangkan semua pihak. Mulai dari atlet, artis baik dalam maupun luar negeri hingga jajaran tamu negara pun menyatakan kepuasan serta kesannya atas keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan event olahraga ini.
Nah, dua hari setelah penutupan, gimana ya kondisi dari stadion Utama Gelora Bung Karno yang dijadikan sebagai lokasi penyelenggaraan beberapa cabang olahraga dan opening maupun closing ceremony kemarin? Yang pasti, banyak sekali perubahan jika dibandingkan dengan saat penyelenggaraan Asian Games lalu, lah.
Dilansir dari Kompas, sebagian armordeck yang terpasang di stadion tersebut malah belum dicopot. Pemasangan armordeck fungsinya untuk melapisi dan melindungi area lapangan GBK dari beban berat panggung yang dipasang saat closing ceremony kemarin. Hari ini pun masih terlihat beberapa petugas yang masih sibuk membongkar armordeck.
Selain itu, sebagian area lapangan sudah mulai dipasangi rumput Zeon Zoysia. Rumput itu merupakan jenis rumput terbaur yang digunakan oleh pengelola GBK untuk melapisi area lapangan. Untuk alat penyiram rumput atau yang lebih dikenal dengan water sprinkle system sudah terpasang. Hal ini kan agar mempermudah perawatan rumput dari pihak pengelola.
Untuk saat ini, pengelola GBK masih berusaha fokus dalam mempercepat proses pembongkaran dan perawatan. Hal ini dilakukan demi menyambut event olahraga lain yang akan diselenggarakan bulan depan, yakni Asian Para Games 2018 pada bulan Oktober. Namun, terlepas dari semua hal itu, proses operasional dan pembenahan rutin pun tetap dijalankan. Sementara proses pembongkaran masih berjalan, pengelola GBK pun juga masih melakukan pendataan terkait venue yang rusak.
Kondisi penutupan Asian Games 2018. (cakradunia.com)
Sementara itu, Direktu Media dan Public Relation panitia penyelenggara Asian Games (Inasgoc) Danny Buldansyah menyampaikan bahwa api pada kaldron di depan stadion GBK sudah dipadamkan. Pemadaman api sendiri sudah dilakukaan sejak hari Minggu saat upacara penutupan dan diiringi dengan iringan lagu "Kemesraan" yang dibawakan oleh Bams dan Lea Simanjuntak.
Meskipun api dari kaldron sudah dipadamkan Direktur Utama Pusat Pengelola Komples GBK Winarto mengungkapkan bahwa kaldron atau kawah api Asian Games yang berada tepat di depan stadion tidak akan dibongkar. Bangunan tersebut nantinya akan bisa dinikmati oleh pengunjung GBK meski gelaran Asian Games sudah selesai.
Kondisi dalam stadion GBK. (detik.com)
Winarto pun juga menjelaskan bahwa pihaknya membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengadakan kegiatan di sekitar area kaldron. Hal ini agar pihak pengelola mendapatkan income yang cukup yang nantinya bisa digunakan untuk merawat semua fasilitas dengan baik. Kaldron itu sendiri merupakan rancangan dari seniman Sunaryo dan Gregorius Supie Yolodi. Kaldron itu sendiri diberi nama Bilah Nusantara dan diletakkan secara horizontal dengan panjang 95 meter dan tinggi sekitar 18 meter. Bentuknya yang menjulang ke langit dibuat untuk melambangkan semangat yang diharapkan agar terus meningkat hingga nantinya bisa mencapai sesuatu di puncak.
Unggahan Kemenpora Imam Nahrowi di Instagram. (instagram @nahrawi_imam)