Demam Berdarah Dengue adalah salah satu penyakit yang berbahaya. Pasalnya, penyakit yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti ini bisa merenggut nyawa seseorang jika penanganannya terlambat dan tak tepat.
Itu sebabnya, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada kemudian berusaha menangani persoalan DBD dengan memanfaatkan nyamuk aedes aegypti yang sudah mengandung bakteri wolbachia.
# Apa Itu Bakteri Wolbachia?
Bakteri Wolbachia adalah sejenis bakteri yang ada pada sel tubuh serangga. Bakteri ini ditemukan di beberapa serangga seperti ngengat, kumbang, lalat buah, hingga nyamuk. Namun, bakteri ini justru tak ada pada nyamuk aedes aegyty sebagai vektor yang menularkan virus dengue.
Padahal bakteri ini dapat menekan replikasi virus dengue karena bakteri tersebut mampu berkompetisi dengan virus saat merebut makanan di sel tubuh nyamuk. Bakteri ini juga tak bisa ditularkan ke manusia oleh nyamuk, jadi bisa dibilang aman.
Ali Rahayau menunjukkan proses pemandulan nyamuk di laboratorium (jawapos.com)
# Dua Kabupaten di Yogyakarta yang Sudah Memanfaatkan Penanganan Bakteri Wolbachia
Saat ini, ada dua kabupaten yang sudah memanfaatkan penanganan dengan bakteri wolbachia, yaitu di Kabupaten Sleman dan Bantul.
Penanganan di Kabupaten Bantul dilakukan dengan melepas nyamuk aedes aegypti dewasa yang sudah mengandung bakteri wolbachia. Sementara itu, Kabupaten Sleman memanfaatkan telur atau larva nyamuk mengandung wolbachia, kemudian meletakkan ember berisi telur dan larva tersebut di beberapa titik.
Larva nyamuk atau jentik-jentik nyamuk (liputan6.com)
Kota Yogyakarkat sendiri, nantinya akan memilih sistem penanganan yang lebih tepat. Sebab memanfaatkan larva dan melepas nyamuk dewasa ke lingkungan akan dinilai mengganggu.
Pemantapan uji penanganan demam berdarah dengue dengan nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia akan dilakukan di bagian barat Kota Yogyakarta mulai dari Kecamatan Tegalrejo hingga ke sisi selatan Yogyakarta, dan di bagian tengah kota dilakukan di wilayah-wilayah yang dinilai penting. Penilaian dilakukan dengan melihat jumlah kasus demam berdarah di wilayah.
# Tetap Melakukan 3 M
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dibantu Puskes tiap wilayah nantinya akan mensosialisasikan program ini ke masyarakat.
Meskipun begitu, masyarakat tetap diimbau untuk terus melakukan gerakan 3 M yaitu Mengubur, Menguras, dan Menutup tempat penampungan air yang berpotensi digunakan untuk nyamuk berkembang biak.
Apalagi, mengingat hingga akhir Januari, sudah ada 68 kasus demam berdarah di Kota Yogyakarta dan seorang pasien meninggal dunia. Sehingga, hal paling penting dalam penanganan DBD adalah memutus mata rantai siklus perkembangbiakan nyamuk.
Infografik tentang wolbachia (tirto.id)