Soekarno telah dikenal sebagai sosok presiden pertama yang memiliki ideologi tinggi. Ia tak pernah lelah untuk mengangkat derajat rakyat Indonesia di mata dunia. Namun sayangnya, saat ini bangsa kita sedang mengalami perpecahan dikarenakan berbagai alasan. Maka itu, ada baiknya jika kita merenungkan kembali kata-kata apa yang pernah disampaikan Soekarno berikut ini.
# Perjuangan akan lebih sulit dibanding masa penjajahan
Soekarno pernah mengungkapkan pada sebuah pidatonya, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” dan kini, apa yang dikatakannya terbukti terjadi.
Lihat saja sekarang, ada banyak perpecahan dan aksi kekerasan yang terjadi di berbagai daerah Indonesia. Melalui ucapannya itu seakan-akan menjadi peringatan untuk kita lebih waspada dan berjuang meskipun Indonesia telah dinyatakan merdeka. Sebab nyatanya, melawan bangsa sendiri jauh lebih sulit dibanding melawan penjajah.
Soekarno saat membacakan proklamasi (boombastis.com)
# Merdeka adalah jembatan
Saat bangsa kita dijajah dulu, hal utama yang difokuskan adalah melawannya hingga merdeka. Namun sebenarnya, merdeka bukanlah tujuan akhir kita. Sebab Indonesia masih perlu untuk terus bangkit dan menyembuhkan diri dari luka akibat penjajahan.
Hal ini sesuai dengan kata bung Karno, “Merdeka hanyalah sebuah jembatan. Walaupun jembatan emas, di seberang jembatan itu jalan pecah dua, satu ke dunia sama rata sama rasa, satu ke dunia sama rata sama tangis!”
Dari pernyataannya tersebut, ia berharap Indonesia bisa sejahtera, sama rata dan sama rasa. Dan sayangnya, Indonesia masih belum bisa mencapai itu semua meskipun telah 70 tahun merdeka.
Soekarno saat berkunjung ke luar negeri (boombastis.com)
# Bangsa yang kurang percaya diri
Ya, cukup diakui bahwa bangsa kita masih belum percaya diri. Buktinya, bangsa kita masih saja sering bergantung dengan negara-negara lain. Padahal, Bung Karno selalu mengajak bangsa kita untuk berdikari alias berdiri di atas kaki sendiri.
Hal ini sesuai dengan ungkapannya pada masa itu, “apakah kelemahan kita adalah kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong.”
Presiden Soekarno (boombastis.com)
# Menghujat atau menghina adalah hal umum untuk dilakukan
“Bangunlah suatu dunia di mana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan,” begitulah ungkap Bung Karno. Sebuah bentuk cita-cita yang semestinya bisa terwujud. Namun faktanya, kini kita masih sering menghina dan menghujat orang lain yang tak sependapat dengan kita.
Saat dikritik, kita sangatlah mudah untuk tersinggung. Sedangkan dalam keseharian, masih banyak dari kita yang dengan gampangnya menghina atau menghujat orang lain. Jika hal seperti ini masih terjadi, rasanya akan sangat mustahil untuk memiliki bangsa yang damai, bukan?