Ibu Muda Asal Sragen Ini Menghilang Secara Misterius, Begini Laporan Keluarganya

Ibu Muda Asal Sragen Ini Menghilang Secara Misterius, Begini Laporan Keluarganya

Seorang ibu muda yang berusia 25 tahun asal Desa Bendo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dikabarkan menghilang secara misterius. Kabar wanita bernama Asih Dwi Lestari tersebut tersebar luas di Facebook. 

Fotonya pun telah diunggah di grup Kumpulan Wong Sragen (KWS) dan kini telah dibanjiri ratusan komentar dan dibagikan ulang puluhan kali.

Ragam komentar pun bermunculan, termasuk komentar negatif. Ada yang menyebut kalo Dewi (panggilan akrab) pergi dari rumah karena masalah keluarga. Namun, menurut laporan kakak ipar Dewi, Aprestyan, isu tersebut tidaklah benar (26/5/2021). 

Selama ini, Dewi dikenal sebagai sosok yang baik dan tidak macam-macam. "Temannya juga terbatas, nggak punya temen, dari kecil nggak pernah pacaran, nggak pernah main laki, dia juga jarang main," terang dia.

Sosok Asi Dwi Lestari yang hilang secara misterius (facebook.com)

Akan tetapi, sejak ia membuka warung di depan halam rumahnya, Dewi diketahui punya banyak teman. "Kita curiganya sama yang sering main ke warung, tapi setelah kita tanya satu persatu juga tidak tahu," paparnya.

Menurut laporan, Dewi meninggalkan rumah beserta 2 anaknya yang masih balita. Diketahui pula bahwa kedua anaknya tersebut juga cukup dekat dengan Dewi karena suaminya pergi bekerja di Jakarta. 

Ilustrasi orang hilang (metrotempo.com)

"Hari pertama itu sempat nyariin, mamak ke mana, saya bilang gantian mamak yang bekerja, bapak di rumah," tambahnya.

Saat ini, banyak orang yang tengah membantu untuk menemukan dimana Dewi. Berikut adalah ciri-cirinya:

Kulit sawo matang

Tinggi 170 cm

Memakai kaos hitam ada tulisan di lengan.

Celana sebawah lutut berwarna biru.

Rambut panjang sepunggung.

Kakak Ipar Dewi, Aprestyan mengatakan dalam mencari adiknya, kini pihak keluarga telah melaporkan ke polisi untuk dibantu pencarian.

Hingga saat ini, polisi masih mencari dimana keberadaan Dewi yang telah pergi selama 2 hari. Aprestyan dan keluarganya sangat berharap ia bisa segera pulang ke rumah. "Kita harapannya dapat segera kembali, kasihan anak-anaknya yang masih kecil," harapnya.

Ilustrasi anak yang dipeluk seorang ibu (depositphoto.com)