Kontroversi Ultah Khofifah dan Tudingan Pelanggaran Prokes, Ini Faktanya

Sebuah video mendadak viral dan diduga sebagai momen perayaan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sejumlah tokoh publik pun ikut terseret karena dugaan pelanggaran protokol kesehatan.

Berawal dari sebuah video yang viral di dunia maya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parwansa dan sejumlah tokoh lain, termasuk Emil Dardak harus terseret kontroversi. Pasalnya, rekaman tersebut diduga menunjukkan suasana perayaan ulang tahun Khofifah yang dianggap melanggar protokol kesehatan (prokes).

Perayaan tersebut dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Sejumlah pihak pun melaporkan Khofifah dan sejumlah orang yang terlibat dengan tuduhan dugaan pelanggaran prokes. Katon Bagaskara yang disebut menjadi pengisi acara juga harus terseret dalam kasus ini.

Khofifah sendiri telah memberikan pernyataan terkait hal ini. Dia mengungkapkan bahwa pelaksanaan acara itu bukan atas persetujuannya. Selain itu, beberapa pihak yang terlibat juga mengungkapkan bahwa mereka telah mematuhi protokol kesehatan.

"Terlepas dari itu semua, saya sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya telah menjadikan suasana terganggu. Mohon maaf jika video yang beredar seolah kami tidak memperhatikan protokol kesehatan. Hal tersebut tidak benar sama sekali," kata Khofifah dalam pernyataannya.

Khofifah Indar Parawansa didampingi Emil Dardak dan Arumi Bachsin (via Merdeka)

"Kami yakin sudah menerapkan prokes di acara tersebut, hanya diframing sebagian orang untuk menjatuhkan nama baik gubernur dan wagub," ungkap Ketua DPD Bapera Jatim Abraham Srijaya dalam keterangan pers yang digelar beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Ketua Bapera Kota Surabaya Andik Mariono selaku salah satu pihak yang ikut melaporkan Khofifah akhirnya dipecat karena telah memberikan laporan yang tak berdasar. Tindakannya juga dituding tidak ikut andil dalam proses penegakan protokol kesehatan.

Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak (Instagram @emildardak)

"Langkah pelaporan kasus tersebut ke Polda Jatim tanpa sepengetahuan DPD Bapera Jatim. Menempuh jalur tersebut bagi kami justru tindakan yang sarat kepentingan dan tidak berdasar. Lebih baik melakukan aksi nyata membantu pemerintah menegakkan protokol kesehatan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan," lanjut Abraham.

Sementara itu, pelapor masih bersikukuh membuat laporan terkait dugaan pelanggaran prokes yang melibatkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. Polda Jatim pun berjanji akan menangani kasus ini sebaik mungkin.

Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak (Instagram @emildardak)