Atlet Transgender Bakal Ambil Bagian di Olimpiade Tokyo 2020, Picu Kontroversi?

Olimpiade Tokyo 2020 bakal catat sejarah bar sekaligus kontroversi dengan keterlibatan atlet transgender.

Sejarah baru yang memuci kontroversi kemungkinan bakal terjadi di Olimpiade Tokyo 2020. Bakal ada atlet transgender pertama yang kemungkinan besar ambil bagian di ajang olahraga terbesar di dunia ini.

Adalah Laurel Hubbard, yang berpeluang menjadi atlet transgender pertama sepanjang sejarah. Atlet dari Selandia Baru tersebut akan turun di kelas berat 87 kilogram plus di angkat besi wanita.

Transgender Yang Memenuhi Syarat

Peluang Hubbard untuk turun semakin besar setelah ia dinyatakan lulus dan memenuhi syarat dalam kategori tersebut. Hal ini jika mengacu kepada kadar testosteron miliknya berada di bawah ambang batas seusai regulasi Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Hubbard sendiri sebelumnya adalah atlet angkat besi pria. Ia baru mengubah gendernya di usia 30 tahun dan berikutnya tampil di ajang internasional untuk kategori wanita.

Sebelumnya, Hubbard juga sudah memicu polemik ketika diperbolehkan tampil di Commonwealth Games 2018 di Gold Coast. Di ajang tersebut, ia mencatatkan sebagai atlet transgender pertama yang ambil bagian.

laura hubbard (outsport)

Belum Lolos Kualifikasi Tampil di Olimpiade 2020

Di tengah kontroversi yang mengapung, nama Hubbard sendiri belum diumumkan lolos ke Olimpiade 2020. Meski begitu, Komite Olimpiade Selandia Baru (NCOZ) optimistis bisa menyaksikan lifter andalan mereka beraksi di Tokyo.

"NZOC dapat mengonfirmasi sistem kualifikasi federasi internasional (IF) yang direvisi sangat mungkin dipenuhi sejumlah atlet angkat besi Selandia Baru, termasuk transgender Commonwealth Games, Laurel Hubbard," ujar NCOZ dalam pernyataannya.

Selain berpotensi menjadi atlet transgender pertama jika akhirnya tampil, Hubbard juga berpotensi memecahkan rekor sebagia lifter tertua yang pernah tampil di Olimpiade.

laura hubbard (dailymail)