Indonesian Basketball League (IBL) dijadikan model industri olahraga yang mampu menyesuaikan diri dengan baik di tengah pandemi. Hal ini disampaikan oleh Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir.
Menurut Erick, prosedur dan sistem di IBL sudah tertata dan rapi, serta tak lupa mengusung protokol keselamatan yang ketat. Dengan begitu, seluruh elemen yang terlibat di IBL jadi terlindungi.
Usung Konsep Buble Demi Lindungi Pemain
IBL saat ini mengusung konsep bubble alias gelembung. Konsep ini membatasi interaksi, sehingga seluruh pemain dan perangkat lainnya cuma bisa berinteraksi di dalam gelembung.
Para pemain dan peringkat pertandingan ini dilindungi dari interaksi luar gelembung. Tujuannya jelas untuk membatasi kontak sehingga meminimalisir resiko ancaman Covid-19.
Indonesian Basketball League (IBL Indonesia)
"Kita dapat menjadikan kesuksesan seri pertama IBL sebagai bukti bagaimana pemulihan kesehatan dan ekonomi bisa berjalan dengan seiring. Kita bisa melihat, walau dengan sistem bubble, tidak mengurangi kualitas kompetisi dan mampu menghibur masyarakat. Alhamdulillah, hal ini dibarengi dengan standar kesehatan dan keselamatan yang disiplin dan baik," ungkap Erick Thohir seperti dilansir dari IDN Times.
Indonesian Basketball League (IBL Indonesia)
Diharapkan Jadi Motor Penggerak Perekonomian
Sistem yang tengah diterapkan di IBL ini diharapkan oleh Erick Thohir bisa menjadi motor agar perekonomian terus berputar. Erick yakin jika seluruh lapisan elemen masyarakat bisa menyeimbangkan protokol kesehatan dan kepentingan olahraga.
"Ekonomi akan terus berputar, di sisi lain atlet akan terus berkompetisi untuk meningkatkan kemampuan. Lalu, masyarakat akan tetap mendapatkan hiburan. Sehingga perlahan kita bersama dapat melalui pandemi dengan optimistis tanpa melupakan disiplin protokol kesehatan," pungkas Erick masih dilansir dari sumber yang sama.
Indonesian Basketball League (IBL Indonesia)