Walaupun acara sudah berjalan lancar pada Sabtu (3/4) lalu, namun hingga saat ini masih banyak pro dan kontra terkait pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah. Pasalnya, banyak yang menilai hal ini berlebihan dan melanggar protokol kesehatan.
Netizen pun mempertanyakan kebijakan pemerintah selama setahun belakangan ini yang melarang adanya kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumuman. Bahkan tidak jarang, petugas dengan tegas membubarkan berbagai acara yang dihadiri banyak orang.
Terkait hal ini, Gus Miftah sebagai salah satu undangan pernikahan itu pun angkat bicara. Dia berusaha meluruskan persepsi masyarakat yang menganggap acara pernikahan Atta dan Aurel tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah terkait pandemi COVID-19.
"Semuanya PCR dan yang perlu saya luruskan, orang bilang, 'Artis boleh, masyarakat nggak boleh'. Ada peraturan yang mengatur tentang resepsi pernikahan dan akad nikah di era pandemi," ungkap Gus Miftah saat hadir di acara Kopi Viral pada Senin (5/4).
Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah (ayojakarta.com)
Tak hanya PCR, pihak penyelenggara pernikahan juga berusaha membatasi kontak fisik sesama tamu undangan. Atta dan Aurel hanya menggundang tamu sebanyak 20-30 persen dari total kapasitas yang disewa.
"Artinya tidak hanya Atta saja yang boleh melakukan pernikahan, semuanya boleh. Asalkan menjalankan protokol kesehatan. Jangan jadi suwon ini boleh, sana nggak boleh. Boleh, selama protokol dilaksanakan," ungkap Gus Miftah.
Gus Miftah (Suara.com)
Selain menggelar acara pernikahan dengan protokol kesehatan ketat, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah beserta tamu undangan juga menggunakan masker selama acara. Hal ini juga dilakukan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto yang saat itu juga hadir sebagai saksi.
Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah (Twitter)