Kamu Wajib Tau! Inilah 9 Komplikasi dan Efek Negatif Operasi Plastik yang Umum Terjadi

Kamu Wajib Tau! Inilah 9 Komplikasi dan Efek Negatif Operasi Plastik yang Umum Terjadi

Ada berbagai pertimbangan yang harus dipikirkan ketika seseorang memutuskan untuk melakukan operasi plastik. Karena pada umumnya, komplikasi prosedur operasi akan terjadi pasca tindakan. 

Meskipun jarang terjadi, efek negatif operasi plastik bisa jadi lebih besar terjadi yakni pada perokok, orang berusia lanjut, dan juga penderita obesitas.

Oleh sebab itu, orang yang akan melakukan operasi plastik harus berdiskusi secara matang dengan dokter ahli. 

Nggak cuma itu, lakukanlah riset lengkap dengan berbagai pertimbangan jauh sebelum keputusan untuk melakukan operasi plastik. 

Nah, kalau masih ada yang mengganjal, tanya aja sama ahlinya sebelum sepakat melakukan tindakan.

Efek negatif operasi plastik


Tentu nggak ada satu orang pun yang menginginkan adanya efek samping dari bedah plastik. Meski, pada kenyataannya beberapa efek negatif hingga komplikasi operasi plastik pasti akan terjadi, contohnya seperti:

1. Kerusakan saraf

Ada risiko terjadinya kerusakan saraf dalam berbagai jenis prosedur operasi. Contoh yang paling umum adalah rasa kebas dan sensasi gatal di kulit. Hal ini bisa jadi merupakan gejala terjadinya kerusakan saraf. 

Kondisi ini mungkin hanya sementara, tapi tak menutup kemungkinan terjadi secara permanen. Ih, serem ya.

Lebih lanjut, sebagian besar perempuan merasakan perubahan sensitivitas setelah melakukan operasi di payudara. Sebanyak 15% merasakan perubahan permanen pada sensasi puting payudara.

2. Kerusakan organ

Pada beberapa kasus, melakukan sedot lemak atau liposuction bisa jadi hal menyebabkan cedera bagi organ internal. Jenisnya bisa berupa tusukan atau kontak dengan organ dalam. Untuk mengatasinya, bisa diperlukan operasi lanjutan. Otomatis keluar biaya tambahan dong.

3. Luka

Luka merupakan efek samping operasi plastik yang memicu masalah, karena tujuan utama dari operasi ini adalah memperbaiki penampilan, jadi ya jelas harus dilukain. Ingat, cantik itu sakit! 

Nah, munculnya komplikasi berupa luka ini bisa sangat berbahaya. Misalnya aja luka hipertrofik ditandai dengan kulit yang kemerahan dan sangat tebal. Ini bisa dialami 1-4% orang setelah melakukan prosedur tummy tuck (operasi perut yang menghilangkan jaringan lemak berlebih).

4. Hematoma

Sekilas terlihat seperti luka yang berukuran besar dan menyakitkan, hematoma adalah kantung berisi darah. Ini adalah komplikasi yang paling umum terjadi setelah prosedur facelift dilakukan. 

Hematoma lebih sering terjadi pada pasien laki-laki ketimbang perempuan.

Sebenarnya, hematoma adalah risiko dari setiap jenis operasi. Untuk mengatasinya, dokter terkadang melakukan operasi tambahan untuk mengeringkan darahnya.

Ilustrasi Operasi Plastik (Sesawi.net)

5. Seroma

Kondisi ini terjadi ketika cairan tubuh yang steril terkumpul di bawah permukaan kulit. Konsekuensinya, terjadi pembengkakan dan juga rasa nyeri. 

Ini bisa terjadi bukan hanya sebagai efek negatif operasi plastik saja, melainkan operasi apapun terutama tummy tuck.

Mengingat seroma berisiko mengakibatkan infeksi, umumnya dokter akan mengeringkannya dengan jarum. Cara ini efektif meski tak menutup kemungkinan kembali terulang.

6. Hilang darah

Segala jenis operasi tentunya berisiko menyebabkan kehilangan darah. Apabila terjadi hal yang tak terkendali, tekanan darah bisa menurun drastis dan konsekuensinya berbahaya. 

Bukan cuma menjadi risiko ketika ada di meja operasi, pendarahan pun bisa terjadi secara internal pascaoperasi.

7. Infeksi

Terlepas dari penanganan pascaoperasi yang mencegah terjadinya infeksi, hal ini masih menjadi salah satu komplikasi operasi plastik yang paling rentan terjadi.

Contohnya adalah selulitis yang bisa terjadi seusai operasi plastik. Kalau parah, penanganan perlu dengan pemberian antibiotik lewat cairan intravena.

8. Komplikasi obat bius

Mengingat operasi plastik akan diawali dengan pemberian obat bius untuk menghilangkan kesadaran, ini juga bisa menjadi pemicu terjadinya komplikasi. 

Jenis komplikasinya mulai dari infeksi paru, stroke, serangan jantung, hingga kematian.

Kamu juga bisa aja terbangun di tengah-tengah prosedur operasi meski sudah mendapatkan anestesi, meski sangat jarang terjadi.

Risiko lainnya adalah mengalami mual, muntah, terbangun bingung dan disorientasi, serta menggigil.

9. Trombosis arteri

Ini merupakan terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah, seringkali di kaki. Apabila gumpalan darah ini pecah dan mencapai paru-paru, di situlah terjadi emboli paru.

Komplikasi ini jarang terjadi, hanya terjadi pada sekitar 0,09% kasus operasi plastik. Meski demikian, risikonya bisa cukup fatal. 

Risiko terjadinya penggumpalan 5 kali lipat lebih tinggi pada orang yang menjalani prosedur berlapis ketimbang yang hanya satu prosedur.

Ilustrasi Operasi Plastik (Spiritriau.com)

Intinya, jangan lelah mengedukasi diri ketika akan melakukan hal yang permanen terhadap tubuh seperti operasi plastik. Analoginya, membeli produk skincare aja juga perlu riset terlebih dahulu, apalagi melakukan operasi plastik yang berisiko dan bakalan 'nempel' di badan kita seumur hidup.

Kalau terpaksa dan harus melakukan tindakan demi suatu alasan, pastikan juga telah melakukan riset terhadap kredibilitas dokter yang melakukannya. 

Mencari tahu testimoni orang yang pernah menggunakan jasa mereka juga bisa menjadi pertimbangan tersendiri, lho ladies.

Pokoknya, kalau masih ragu jangan segan dan malu untuk bertanya pada dokter dan ahlinya ya.

Ilustrasi Operasi Plastik (HonestDocs)