Cerita Pilu Dari Wanita yang Menjadi Korban Ghosting: Dia Menghilang, Lalu Tiba-Tiba Pamer Foto Mantan

Cerita Pilu Dari Wanita yang Menjadi Korban Ghosting: Dia Menghilang, Lalu Tiba-Tiba Pamer Foto Mantan

Saat-saat ini lagi viral banget mode ghosting di media sosial. Iya, ghosting sendiri dikenal sebagai istilah dalam hubungan asmara dimana seseorang yang sedang kamu dekati atau kencani, mengakhiri hubungan secara tiba-tiba tanpa memberikan penjelasan apa pun.

Pelaku ghosting akan pergi ketika telah melewati komunikasi yang intes atau beberapa kali berkencan, bahkan ketika kamu dengan dia sudah berkomitmen untuk serius. Perlu diketahui bahwa kebiasaan ghosting bisa terjadi juga di pertemanan platonic dan tentu saja, nggak kalah menyakitkan.

Pilunya lagi, ghosting bisa dilakukan saat seseorang memilih pergi dari hubungan dengan cara menghindar atau tidak dibicarakan baik-baik. Seperti kisah yang dialami oleh seorang wanita bernama Marina asal Bogor, Jawa Barat ini yang juga menjadi korban ghosting.

Dilansir dari Wolipop, Marina berbagi cerita bagaimana awal mula ia terkena ghosting dengan pria teman sekampusnya. Awalnya, pria tersebut mendekatinya secara intens, lalu menghilang secara tiba-tiba. Begini kisah lengkapnya.

Ilustrasi ghosting (wollipop.com)

“Waktu aku kuliah, pertengahan 2015 kayaknya. Ada teman di kampus yang tiba-tiba chat, aku kaget banget waktu itu aku kira dikerjain temennya atau gimana. Itu posisinya kita udah saling kenal dari semester satu. Kita chat saling perhatian gitu awalnya tapi nggak ada yang tahu karena aku malu aja takut jadi bahan ledekan di kampus soalnya kita satu circle yaa.

Dia bantuin aku kalau ada tugas, rumah aku dari kampus itu jauh sekitar 45 menit kalau naik motor. Pernah suatu hari aku nggak bawa motor dan dia antar aku sampai rumah. Sedangkan kost-annya dia itu berlawanan arah. Dia jujur baik banget, dewasa dan lucu juga.

Pertama kali dia ngajak jalan itu ke kebun binatang wkwk lucu banget kan? Unik aja gitu menurutku. Dia sering cerita tentang kehidupannya dan aku dengan senang hati mendengarkan dia cerita panjang lebar. Kedua kali jalan kita nonton di bioskop dan dia pegang tangan aku, kaku banget waktu itu tapi lucu juga.

Ilustrasi korban ghosting (istock.com)

Aku lumayan baper waktu itu, dan beberapa teman yang tahu hubungan kita juga bilang dia suka sama aku (kita nggak ngumbar hubungan jadi nggak banyak yang tahu). Pernah dia pulang ke rumahnya, terus pas balik dia bawain aku cokelat, dia nyamperin aku yang lagi ngerjain tugas di kostan temenku cuma mau bawain cokelat doang.

Aku juga pernah ngerjain tugas di kampus sendirian dan dia nemenin dan bantuin aku seharian padahal dia nggak ada kelas. Tapi emang aku nggak pernah nanya kejelasan hubungan kita. Karena ya udah lah let it flow aja pikirku. Tapi setelah sekitar lebih dari tiga bulan kita dekat dan kebetulan waktu itu libur akhir tahun dia mudik ke rumahnya.

Awalnya masih baik-baik saja sih masih chatting-an. Tiba-tiba dia mengilang selama tiga harian (ghosting). Terus tiba-tiba pasang foto mantannya. Dan mantannya mention-mention aku di Twitter dan menyindir-nyindir aku.

Sampai akhirnya berbulan-bulan kemudian pas kita ketemu kayak tidak pernah terjadi apa-apa di antara kita. Kayak balik ke awal yang cuma temenan. Aku sampai sekarang nggak pernah nanya kenapa dia kayak gitu karena ya udahlah mungkin dia cuma salah satu di antara orang yang lalu lalang.

Tapi ternyata dampaknya lumayan besar ke aku karena sampai bertahun-tahun kemudian aku masih inget rasanya ditinggalin gitu aja. Merasa diri aku nggak worth it aja gitu loh. Aku bertanya-tanya ini aku kurang apa? Aku salah apa? Memang aku ini keliatan sepele banget yaa sampai kayak nggak dianggap dan menghilang gitu aja? Jujur masih kesel sih. Datang baik-baik harusnya pergi juga baik-baik. Toh yang deketin aku duluan itu dia bukan aku.

Kini aku baru memulai pacaran lagi beberapa bulan belakangan ini. Soalnya sebelum-sebelumnya kayak takut aja ditinggalin (ghosting) lagi seperti dulu itu.”

Ilustrasi korban ghosting (depositphotos.com)