China Mulai Menerapkan Swab Anal untuk Mendeteksi Covid-19

China Mulai Menerapkan Swab Anal untuk Mendeteksi Covid-19

China mewajibkan saat ini mewajibkan untuk seluruh wisatawan yang berkunjung ke negaranya untuk melakukan tes swab anal untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dikutip dari laman New York Times, media pemerintah China mengakui kalau beberapa pendatang yang berkunjung ke kota-kota di China, salah satunya seperti Beijing dan Shanghai, harus menjalani tes tersebut. 

Akan tetapi, laporan tersebut mengatakan kalau kategori pelancong yang wajib menjalani tes swab anal itu berbeda-beda, tergantung apakah mereka termasuk yang beresiko tinggi atau tidak.

Tindakan yang diambil oleh China tersebut menuai banyak kemarahan dan protes dari pemerintah asing. Pemerintah Jepang telah meminta China untuk berhenti melakukan tes usap swab anal untuk mendeteksi Covid-19 bagi warganya. Sebab, pemerintah Tokyo mengatakan kalau tes swab anal dapat memicu masalah psikologis bagi warga mereka.

"Beberapa orang Jepang melaporkan ke kedutaan kami di China bahwa mereka menerima tes swab anal, yang menyebabkan rasa sakit psikologis yang hebat," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato dalam konferensi pers pekan lalu.

China mewajibkan swab anal (thejakartapost.com)

Sementara itu Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat bulan lalu juga sempat melakukan protes kepada pemerintah China setelah beberapa diplomat mereka diminta untuk melakukan penyeka anus. Akan tetapi hal ini dibantah oleh pejabat Tiongkok.

"Sepengetahuan saya, China tidak pernah meminta staf diplomatik AS yang ditempatkan di China untuk melakukan tes usap dubur," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam jumpa pers harian di Beijing, Kamis (25/2) yang dikutip dari Reuters.

Beberapa kota di China memang nyatanya sudah melakukan hal ini untuk mendeteksi penyebaran Covid-19. 

Hal ini dilakukan oleh mereka sejak seorang dokter penyakit pernafasan infeksi di Beijing, Li Tongzeng bulan lalu yang mengatakan kalau swab anal diyakini dapat menghindari kasus infeksi. 

Alasannya karena jejak virus dalam sampel feses atau usap anal dapat tetap terdeteksi untuk waktu yang lebih lama daripada sampel dari saluran pernapasan bagian atas.

hina mewajibkan swab anal (kompas.com)

Selain itu, beberapa peneliti dari Chinese University of Hong Kong (CUHK) juga mengungkapkan dalam makalahnya kalau tes feses bisa lebih efektif daripada tes pernapasan dalam mengidentifikasi infeksi Covid-19. 

Khususnya untuk menguji kondisi pada anak-anak dan bayi. Sebab mereka membawa viral load yang lebih tinggi dalam tinja dibanding orang dewasa.

China mewajibkan swab anal (iNews.id)