Karena perubahan iklim, banyak daerah yang menjadi lebih dingin dan ada salju. Sebaliknya, darah bersalju jadi lebih panas. Bahkan hujan es semakin sering terjadi.
Pemandangan langka dan gak biasa kembali terjadi. Kali ini Yerusalem ditutupi es yang cukup tebal. Salju yang mulai turun pada Rabu (17/2) malam menyelimuti kompleks Masjid Al-Aqsa dan Tembok Ratapan.
Ketika warga bangun pada pagi hari, mereka kaget mendapati bangunan-bangunan yang ketutup es. Banyak yang keluar untuk mengabadikan keadaan. Anak-anak juga keluar main salju. Karena gak biasa terjadi di Yerusalem.
Salju mencapai ketebalan hingga 15 cm dan dibersihkan dengan alat pengeruk. Jumlah yang dikerahkan mencapai 250 loh gengs. Buat bersihin jalan dan fasilitas umum.
Beberapa umat Islam, Kristen, dan Yahudi harus lebih bersusah payah pergi ke tempat ibadah karena tertutup salju. Badai salju yang tiba-tiba datang membuat pemerintah menutup akses transportasi umum. Badai salju turun di Dataran Tinggi Golan sehingga menyebabkan penumpukan.
Yerusalem tertutup salju (bussinerinsider.com)
Rute jalan di beberapa bagian utara Yerusalem dan Tepi Barat tetap ditutup. Polisi memperingatkan, rute jalan di Yerusalem bisa ditutup mendadak jika dirasa gak aman. Beberapa rute bus antarkota dihentikan di utara dan di bagian dataran tinggi Tepi Barat.
Salju Yerusalem bikin banyak orang penasaran. Salah satunya adalah Ben Miller yang datang dari Tel Aviv ke Yerusalem untuk bermain salju.
Jalan dan transportasi umum ditutup (jewishpresstampa.com)
"Kami datang dari Tel Aviv untuk bermain salju. Jarang sekali turun salju di Yerusalem. Terakhir kali sepertinya tahun 2013," ujar Miller.
Beberapa sekolah di wilayah Golan dan di kota Safed di utara ditutup karena salju, serta di pemukiman Tepi Barat Elon Moreh, Yitzhar, Itamar, Har Bracha, dan Migdalim.
Kejadian langka (jta.org)