Bikin Heboh! Lindungi Malaysia Dari Imigran Gelap, Wakil Kepala Menteri Pengen Bangun Tembok Di Perbatasan Indonesia

Resah karena banyak imigran gelap, pejabat ini anjurkan bangun tembok perbatasan.

Selama ini Malaysia dirisaukan sama banyaknya imigran gelap yang masuk ke negaranya. Sampai-sampai Wakil Kepala Menteri II Sarawak, Tan Sri Datuk Amar Dr. James Jemut punya ide yang sangat unik.

Dia menjelaskan kebijakan baru buat menghalangi masuknya imigran gelap ke Malaysia. Caranya dengan membangun tembok perbatsan di daerah Kalimantan. Silayah perbatasan dengan Indonesia.

Tembok ini dibangun untuk menghalangi imigran gelap yang masuk dari negara bagian gengs. Dr James Masing menginginkan agar tembok dan pagar dibangun di lokasi yang strategis di sepanjang perbatasan Sarawak-Kalimantan.

Selain tembok dia juga pengen bikin jalan raya donk. Jalan raya sepanjang 1.032 km dsarankan untuk dibangun di sepanjang perbatasan dari kompleks Bea Cukai, Imigrasi, Karantina, dan Keamanan (CIQS) Biawak dekat Kalimantan.

"Dalam pembangunan tembok dan pagar, Sarawak membutuhkan bantuan Putrajaya (pemerintah federal). Bagaimanapun, kami tidak hanya melindungi wilayah Sarawak tetapi juga negara," kata Dr James Jemut dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Ilustrasi perbatasan Indonesia-Malaysia (majalahoutsiders.com)

kebijakan ini ternyata diajukan setelah beliau melihat sendiri apa yang terjadi di perbatasan. Di ujung selatan Serawak dia lihat sebuah desa dengan jalan yang dibuat sama Tentara Republik Indonesia (TNI).

Di kawasan itu ada jalan tikus yang bisa digunakan orang yang pengen jadi imigran gelap. Pergi ke Malaysia dengan mudah tanpa proses ijin yang legal.

"Tidak kurang dari 70 jalan setapak dari Telok Melano hingga Lawas. Ini tantangan nyata bagi kita untuk menutup perbatasan dengan Kalimantan (di Indonesia)," imbuhnya lagi.

Tan Sri Datuk Amar Dr. James Jemut (theborneoposrt.com)

Bukannya disambut dengan baik, kebijakan yang dia ajukan ini malah dapet reaksi negatif dari Malaysia. Anggota Parlemen Bandar Kuching yang juga oposisi Sarawak Dr Kelvin Yii Lee Wuen menyatakan bahwa rencana dari Dr James tersebut keterlaluan.

Karena membangun tembok dan jalan di perbatasan bisa memakan biaya yang gak sedikit. Dr kelvin mengajukan alternatif daripada membangun tembok. Bisa menambah jumlah pos di perbatasan dan melengkapinya dengan fasilitas yang canggih.

"Sebelum Dr James membuat saran yang 'keterlaluan' dan akan menghabiskan miliaran dana publik, mungkin dia harus lebih memahami situasi nyata di lapangan," ujar Dr Kelvin.

Anggota Parlemen Bandar Kuching menambahkan pemerintah lebih baik fokus pada penangana korupsi dan meningkatkan integritas petugas. Bukan hanya membangun tembok yang bakalan memakan dana sangat besar.

Bangun tembok di perbatasan (medium.com)