Orang-orang bijak akan menyertakan logika dalam setiap tindakannya. Termasuk dalam hal menyikapi cinta. Namun, kita semua sepakat bahwa akhirnya cinta adalah urusan hati, dan gak bisa dipaksa untuk datang dan pergi.
Tapi, apa benar cinta gak bisa dipaksakan?
Sebuah studi psikologi berjudul "regulation of Romantic Love Feelings: Preconceptions, Strategies, and Feasibility" berpendapat sebaliknya. Menurut studi itu, ternyata hati seseorang bisa dipengaruhi oleh pikiran.
Tapi, ini terganting pada apa yang sedang dipikirkan. Setiap orang dapat meningkatkan kadar cinta mereka untuk seseorang atau justru menguranginya. Nah, para peneliti menyebutnya "regulasi cinta".
Demi mengetahui hal ini, penelitian melakukan percobaan. Pertama-tama, partisipan yang berada dalam hubungan asmara diminta untuk mengisi kuesioner tentang apa yang mereka rasakan tentang hubungan yang sedang dijalaninya.
Kemudian, mereka diminta untuk menilai pernyataan seperti, "Cinta itu tak dapat dikendalikan," dan "Setiap orang bisa mengontrol seberapa terikatnya mereka dengan seseorang." Semua dinilai menggunakan skala penilaian 1 sampai 9.
Ternyata, rasa cinta bisa dipaksakan loh gengs (freepik.com)
Data yang dikumpulkan dari kuesioner mengungkapkan fakta menarik. Sebagian besar peserta berpikir mereka bisa mengendalikan perasaan mereka lebih efektif ketikamerasa lebih dekat dengan pasangan secara emosional. Bukannya sekadar tergila-gila dengan seseorang.
Bagian kedua penelitian itu juga menunjukkan hasil yang kurang lebih sama.
Dari 20 orang yang sedang menjalin komitmen dan 20 orang yang baru mengakhiri hubungan asmara, diminta untuk mengisi kuesioner serupa. Setelah itu, gelombang otak mereka dipantau ketika mereka memandang 30 foto pasangan dan mantan pasangan masing-masing.
Mereka diminta membayangkan hal-hal positif dan negatif yang berkaitan denga masa depan bersama pasangan dan mantan pasangan masing-masing.
Hal ini pernah dibuktikan lewat penelitian loh (freepik.com)
Ketika peserta penelitian berpikir positif, lebih mudah bagi mereka untuk mengatur rasa cinta kepada pasangan. Tapi pada akhirnya, hal ini justru bisa membuat mereka merasa lebih dekat dengan pasangan.
Di sisi lain, pikiran negatif membuat perasaan cinta jauh lebih sulit dikendalikan dan akhirnya justru mengurangi kedekatan emosional dan perasaan tergila-gila pada pasangan.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada dasarnya, manusia memiliki kontrol lebih atas perasaan cinta yang mereka rasakan. Lebih daripada yang mereka pikirkan.
Tetapi, kita sering tidak mencoba untuk mengendalikan perasaan itu karena berpikir bahwa kita gak bisa melakukanya.
Soalnya, manusia memiliki kontrol lebih atas perasaan cinta yang dirasakannya (freepik.com)
Dengan berpikir positif tentang pasangan kita bisa saja menghidupkan kembali rasa cinta yang sudah dingin (*tsah). Kita juga bisa memanipulasi hati untuk melupakan seseorang lebih cepat dengan memikirkan hal-hal negatif tentang orang itu.
Di samping itu, para psikolog belum berani mengatakan cinta bisa dikendalikan sepenuhnya oleh kepala. Tapi paling tidak, manusia bisa membentuk dan memengaruhi emosi yang satu itu dengan pola pemikirannya.
Mungkin kamu harus kuat, sabar, dan lebih gigih lagi gengs~ (freepik.com)