Beberapa Penyakit Mematikan yang Akhirnya Bertekuk Lutut Sama Vaksin~

Beberapa penyakit super mematikan ini akhirnya jinak juga karena Vaksin gengs....

Satu tahun sudah problematika per-Coronaan di dunia ini masih belum kunjung usai meskipun udah ditemukan vaksinnya gengs. Kenapa ya kira-kira?

Ya gimana enggak gengs, semua ini gara-gara isu yang mengatakan kalau vaksin Covid-19 bermasalah. Kabarnya ada yang meninggal. Walau kabarnya meninggal, dikonfirmasi bahwa korban meninggal bukan karena vaksin melainkan riwayat penyakit.

Tentu saja vaksin virus corona ini masih dianggap sebelah mata oleh masyarakat karena belum memberikan dampak apa-apa. Walau begitu, tak serta merta vaksin itu buruk loh guys.

Beberapa vaksin yang diciptakan berhasil membunuh penyakit yang dinilai mematikan. Berikut ini penyakit-penyakit yang berhasil dibunuh ama vaksin gengs....

Tetanus


Penyakit yang satu ini identik dengan diri kita yang tertusuk paku berkarat atau besi berkarat. Dulunya penyakit ini mematikan banget gengs. 

Sampai pada tahun 1992, vaksin berhasil dikembangkan sebaik mungkin yang membuat kasus berkurang hingga 95% di seluruh dunia.

Tetanus (Immunize.org)

Campak


Tahu gak, penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Morbilivirus dari famili Paramyxoviridae. Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan. 

Hingga pada tahun 1968, salah seorang ilmuwan berhasil membuat vaksinnya dan berhasil mengurangi jumlah orang yang terkena penyakit ini. Syukurlah~

Campak (Halodoc.com)

Polio


Pada abad ke-18, penyakit ini emang benar-benar mematikan gengs. Sampai pada tahun 1961, vaksin polio benar-benar bekerja dengan baik. 

Bayangin aja deh, pada tahun 1988 jumlah kasus polio sebesar 350.000 jiwa di seluruh dunia, namun pada tahun 2018 kini kasusnya hanya 33 saja. Kebayangkan kalau belum ada vaksinnya sengeri apa gengs?

Gimana dengan vaksin Corona? Ya kita tunggu aja gimana kelanjutannya, kalau emang Kementrian Kesehatan udah ACC berarti itu emang udah teruji gengs. Gimana nih menurut kalian?

Polio (AfricaHealth.org)