Diet detoks dikatakan bisa menghilangkan racun dari tubuh, meningkatkan kesehatan, dan menurunkan berat badan. Ada yang pakai obat pencahar, diuretik, vitamin, mineral, teh, dan makanan lain yang dianggap memiliki sifat detoksifikasi.
Racun yang masuk ke dalam tubuh bisa berasal dari polutan, bahan kimia sintetis, logam berat, dan makanan olahan - yang semuanya berdampak negatif bagi kesehatan.
Tubuh punya cara canggih untuk menghilangkan racun pada hati, ginjal, sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru. Tapi kalau organ-organ ini udah gak sehat, detox jadi gak berjalan dengan baik.
Supaya tubuh bisa melakukan detox sendiri, kamu bisa melakukan beberapa cara ini.
1. Fokus pada Tidur
Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam adalah suatu keharusan untuk mendukung kesehatan tubuh dan sistem detoksifikasi alami.
Tidur memungkinkan otak mengatur ulang dan mengisi ulang dirinya sendiri, serta membuang produk sampingan limbah beracun yang telah terkumpul sepanjang hari.
Salah satu produk limbah tersebut adalah protein yang disebut beta-amyloid, yang berkontribusi pada perkembangan penyakit Alzheimer.
Tidur yang buruk dikaitkan dengan konsekuensi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, seperti stres, kecemasan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas.
2. Minum lebih banyak air
Air mengatur suhu tubuh, melumasi persendian, membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, dan mendetoksifikasi tubuh dengan membuang produk limbah.
Air mengangkut produk limbah, membuangnya secara efisien melalui buang air kecil, pernapasan, atau berkeringat. Jadi tetap terhidrasi dengan baik penting untuk detoksifikasi
3. Kurangi gula dan makanan olahan
Gula dan makanan olahan dianggap sebagai akar dari krisis kesehatan masyarakat saat ini.Konsumsi tinggi makanan manis dan makanan olahan menyebabkan obesitas dan penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Penyakit ini menghambat kemampuan tubuh untuk mendetoksifikasi dirinya sendiri secara alami dengan merusak organ yang memainkan peran penting, seperti hati dan ginjal.
4. Makan kaya antioksidan
Istirahat cukup (diabetes.co.uk)
Antioksidan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul yang disebut radikal bebas. Stres oksidatif adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh produksi radikal bebas yang berlebihan.
Tubuh secara alami menghasilkan molekul-molekul ini untuk proses seluler, seperti pencernaan. Namun, alkohol, asap tembakau, pola makan yang buruk, dan paparan polutan dapat menghasilkan radikal bebas yang berlebihan.
Dengan menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh, molekul-molekul ini telah terlibat dalam sejumlah kondisi, seperti demensia, penyakit jantung, penyakit hati, asma, dan jenis kanker tertentu.
Makan makanan yang kaya antioksidan dapat membantu tubuh melawan stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas berlebih dan racun lain yang meningkatkan risiko penyakit.
Contoh antioksidan termasuk vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium, likopen, lutein, dan zeaxanthin.Buah beri, buah-buahan, kacang-kacangan, coklat, sayuran, rempah-rempah, dan minuman seperti kopi dan teh hijau memiliki jumlah antioksidan tertinggi.
5. Prebiotik
Makanan kaya antioksidan (thestatesman.com)
Kesehatan usus penting untuk menjaga kesehatan sistem detoksifikasi. Sel usus punya sistem detoksifikasi dan ekskresi yang melindungi usus dan tubuh dari racun berbahaya, seperti bahan kimia.
Kesehatan usus yang baik dimulai dengan prebiotik, sejenis serat yang memberi makan bakteri baik di usus yang disebut probiotik. Dengan prebiotik, bakteri baik mampu menghasilkan nutrisi yang disebut asam lemak rantai pendek yang bermanfaat bagi kesehatan.
Makan makanan yang kaya prebiotik dapat menjaga sistem kekebalan dan detoksifikasi tetap sehat. Sumber makanan prebiotik yang baik termasuk tomat, artichoke, pisang, asparagus, bawang merah, bawang putih, dan gandum.
6. Kurangi garam
Bagi sebagian orang, detoksifikasi adalah cara menghilangkan kelebihan air. Mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan berlebih, terutama jika memiliki kondisi yang memengaruhi ginjal atau hati.
Penumpukan cairan berlebih ini bisa menyebabkan kembung dan membuat tidak nyaman. Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak garam dan tidak cukup air, tubuh melepaskan hormon antidiuretik yang mencegah buang air kecil.
7. Jadilah aktif
Olahraga teratur dikaitkan dengan umur yang lebih panjang dan penurunan risiko berbagai kondisi dan penyakit, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kanker tertentu.
Disarankan untuk melakukan setidaknya 150–300 menit seminggu olahraga dengan intensitas sedang - seperti jalan cepat - atau 75–150 menit seminggu untuk aktivitas fisik dengan intensitas tinggi - seperti berlari.
Makanan berserat (eatthis.com)