Awas! Ancaman Ini Setara dengan Covid-19 dan Mengancam Indonesia

Di Indonesia, ancaman kesehatan bukan lagi hanya Covid-19 tetapi ada penyakit lain yang juga berbahaya. Penasaran? yuk simak penjelasan berikut..

Selain Covid-19, Indonesia menghadapi banyak ancaman kesehatan sehingga pada 2021 mendatang pemerintah akan fokus pada reformasi sosial sebagai strategi prioritas nasional.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa membeberkan upaya pemantauan pasien terinfeksi Covid-19 Indonesia masih jauh tertinggal dari standar WHO.

“Kita seharusnya bisa mencapai 30 ribu per hari, tapi hari ini kita baru sampai di 11 ribu," ujar Menteri Suharso dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta.

"Presiden meminta paling tidak bisa sampai 20 ribu tes per hari.”

Selain itu, jeda waktu antara pengambilan sampel dan hasil tes cukup lama, berkisar antara 2-3 hari hingga satu minggu.

Penderita TBC di Indonesia berada pada posisi ketiga terbesar di dunia sebanyak 900 ribu pasien dengan tingkat kematian 14-15 orang per jam.

“Jadi kalau ada orang gelisah karena tingkat kematian Covid-19, akan ada banyak lagi yang gelisah kalau tingkat kematian TBC diumumkan,” ungkapnya.

Menurutnya, Indonesia juga memiliki masalah malaria dan kembali menghadapi masalah penyakit kusta.

“Pada 80-an kita pernah memproklamasikan sebagai negara bebas kusta, tapi sekarang kita adalah negara [dengan kasus kusta] terbesar setelah Brazil dan India,” lanjut dia.

Menteri Suharso mengatakan pemerintah berharap secara bertahap bisa mengeliminasi kasus kusta di puluhan kota dan kabupaten, serta meningkatkan imunisasi warga untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat.

“Kita juga sedang terkonsentrasi pada masalah stunting,” tambah Menteri Suharso.

Ancaman Kesehatan selain Covid-19 di Indonesia (riaugreen.com)

Oleh karena itu, dia mengatakan mulai tahun depan program utama pemerintah adalah mempromosikan pencegahan dan ketahanan kesehatan warga sebagai hal yang paling penting.

“Kita juga akan mengembalikan fungsi Puskesmas yang sekarang ini lebih banyak kuratif [menyembuhkan],” lanjutnya.

Dia mengatakan seharusnya ada sembilan tenaga kesehatan di tiap-tiap Puskesmas, namun saat ini baru ada 39,1 % tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas dan sebagian besar berada di Jawa.

Menteri Suharso juga mengakui bahwa rasio dokter dan tempat tidur yang ada di fasilitas kesehatan di Indonesia masih belum memadai.

Pada awal penanganan Covid-19, hanya ada 14 rumah sakit rujukan nasional yang bisa digunakan untuk menangani virus Covid-19. 

“Tapi sekarang sudah bisa di semua rumah sakit untuk penanganan Covid-19,” tutur Menteri Suharso.

Ancaman Kesehatan selain Covid-19 di Indonesia (kompas.com)