Lagi! Bocah 6 Tahun Kuras Uang Ibunya Rp 226 Juta Buat Main Game

Seorang ibu ini harus kehilangan 226 Juta karena anaknya....

Ditengah teknologi yang makin maju ini para orang tua wajib berhati-hati dan terus mengawasi anak-anak.

Kenapa? Soalnya terjadi lagi kasus dimana orang tua mendapat tagihan yang amat banyak karena ulah anaknya bermain game.

Seperti yang dilansir dari Kumparan.com, Pasalnya, ada kasus seorang bocah laki-laki berusia enam tahun bisa menghabiskan 16 ribu dolar AS atau sekitar Rp 226 juta uang ibunya untuk membeli item di game favoritnya, Sonic Forces.

Kisah mengejutkan ini bermula dari Jessica Johnson tidak menyadari bahwa anak bungsunya, George Johnson, telah belanja besar-besaran item game dengan iPad miliknya. 

Selama Juli 2020 lalu, George membeli item di game Sonic Force, mulai dari harga 1,99 dolar AS, naik menjadi 99,99 dolar AS, bahkan menghabiskan ratusan dolar sekaligus. Pembelian itu dilakukan salah satunya untuk mengakses karakter baru dan naik level lebih cepat. 

Pada tanggal 9 Juli, ibu dua anak itu mendapatkan 25 tagihan kartu kredit dengan total nilai lebih dari 2.500 dolar AS. Ketika Jessica menemukan Apple dan PayPal menarik sejumlah besar uangnya dari akun bank, dia berasumsi itu adalah kesalahan atau penipuan.

Masih belum sadar bahwa itu perbuatan George, Jessica mengajukan klaim penipuan pada Juli 2020 ketika tagihannya mencapai 16.293,10 dolar AS atau sekitar Rp 230 juta. Namun, baru pada Oktober 2020, dia diberitahu oleh bank bahwa tuduhan itu tidak benar dan tagihan murni miliknya.

Main Game (Suara.com)

Jessica pun langsung menghubungi Apple, dan ketika melihat ikon game Sonic Force dalam daftar tagihan kartu kredit, ia akhirnya menyadari bahwa itu adalah ulah George yang melakukan pembelian item di aplikasi tersebut. Sayangannya, tagihan tersebut tidak bisa dibatalkan karena sudah melewati batas pelaporan 60 hari. 

“(Apple) berkata, sulit. Mereka mengatakan kepada saya bahwa, karena saya tidak menelepon dalam waktu 60 hari sejak dakwaan, mereka tidak dapat melakukan apa-apa,” kata Jessica seperti dikutip New York Post.

"Alasan saya tidak menelepon dalam waktu 60 hari adalah karena pihak bank Chase memberi tahu saya bahwa itu kemungkinan penipuan, bahwa PayPal dan Apple.com adalah tagihan penipuan teratas," tambahnya. 

Jessica mengakui bahwa dia tidak memasukkan pengaturan pencegahan pada akun Apple-nya. Ia pun menyebutkan game Sonic Force sebagai game predator yang membuat anak-anak ketagihan.

“Permainan ini dirancang untuk menjadi predator sepenuhnya dan membuat anak-anak membeli barang, Berapa orang dewasa yang akan menghabiskan 100 dolar AS untuk peti koin emas virtual?” ungkapnya. 

Jessica mengaku tidak bisa membayar tagihan yang dibuat oleh anaknya itu. Dia sekarang tengah berjuang untuk melunasi utangnya tersebut, terlebih penghasilannya sebagai makelar properti turun 80 persen tahun ini akibat pandemi virus corona. 

Ketika Jessica menjelaskan kepada George tentang uang yang dihabiskan untuk bermain game, sang anak meresponsnya dengan polos. "Dia berkata, 'Baiklah, aku akan membayarmu kembali, bu'," ujar Jessica mengulangi ucapan putranya yang masih berusia 6 tahun. 

Sonic Force (Wallpaperaccess.com)

Jessica masih percaya bahwa kesalahan ada di pihak Apple. Ia pun menyarankan orang tua untuk mengatur keamanan akun dan perangkat Apple-nya agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Periksa pengaturan keamanan Anda. Saya terkejut bahwa hal ini mungkin terjadi dalam game ini dan perangkat Apple tidak diatur sebelumnya untuk mencegah kasus ini," ungkapnya.

Nah, jadi beneran kudu diawasi ya gengs kalau punya anak atau adik yang masih kecil, jangan sampai kejadian kek gini terulang.

Main game (Grid.id)